Jakarta, 09 Oktober 2020 – Bidang Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta Periode 2019-2020 telah melaksanakan acara Diskusi Online yang bertemakan “Menilik Peran Sosial dalam Menghadapi Pandemi Covid-19â€. Diskusi ini diadakan melalui aplikasi zoom cloud meeting pada hari Jum’at, 09 Oktober 2020. Peserta dalam Diskusi Online ini berjumlah 30 Orang. Diskusi ini diadakan terbuka untuk umum, jadi tidak hanya untuk kader PK IMM FKM UMJ, melainkan boleh dari kader komisariat lain, dan juga umum. Tema diskusi ini diambil karena ingin melihat bagaimana peran sosial dalam menghadapi pandemi, melihat dampak pandemi dari segala aspek baik aspek sosial, ekonomi, kesehatan, dan juga pendidikan, serta melihat bagaimana stigma sosial yang ada di masyarakat.
Diskusi ini dibuka oleh MC yaitu IMMawati Nur Asyah Jamilah pada pukul 15.35 WIB dan dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci al-qur’an oleh IMMawati Zahro Mufida. Selanjutnya setelah pembacaan ayat suci al-qur’an, perkenalan dari moderator acara diskusi online yaitu IMMawati Audia Lestari. Kemudian moderator membacakan CV (Curriculum Vitae) dan memperkenalkan pemateri yaitu Kakanda Alfan Ramdoni, S.Sos. Pemaparan materi diberikan selama 20 menit, setelah materi dipaparkan, tiba saatnya sesi tanya jawab oleh peserta. Ada 2 (dua) orang peserta yang bertanya yaitu IMMawati Puspa Nujulla dan IMMawan Ardimas Saputra. Setelah pertanyaan diajukan dan selesai dijawab oleh pemateri, sesi selanjutnya yaitu penyerahan e-sertifikat kepada pemateri diskusi online dan juga moderator. Setelah penyerahan e-sertifikat, lalu diadakan foto bersama secara virtual dan juga sebagai penutup acara oleh MC.
Demikian acara diskusi online ini, diharapkan setelah diadakan diskusi ini kader IMM mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-sehari serta kader IMM juga memiliki rasa kepekaan sosial yang tinggi dan bisa melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat. Ada sedikit kutipan yang pemateri sampaikan bahwa ketika kita ingin melakukan pemberdayaan kepada masyarakat analoginya seperti ‘kita memberikan kail bukan memberikan ikan’, karena harapannya setelah program pemberdayaan itu dilaksanakan objek yang diberdayakan bisa menentukan cita-citanya sendiri untuk menjadi lebih mandiri dan lebih berdaya.