[ad_1]
32
Peneliti Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) bersama Pj Bupati Lombok Timur H. M. Juaini Taofik membahas polemik Pekerja Migran Indonesia (PMI), di Kantor Bupati Lombok Timur, Senin (26/08/2024). Peneliti yang juga dosen tersebut ialah Dr. Nani Nurani Muksin, M.Si., Dr. Oktaviana Purnamasari, M.Si., dan Jumail, M.Sc.
Baca juga : Jelang KKN 2024, LPPM UMJ Gelar Pembekalan Dosen Pembimbing Lapangan
membahas polemik Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang telah kembali ke Indonesia setelah selesai bekerja di luar negeri atau sering disebut dengan PMI purna, bersama Pj Bupati Lombok Timur H. M. Juaini Taofik di Kantor Bupati Lombok Timur, Senin (26/08/2024).
Pembahasan berfokus pada PMI yang telah kembali ke Indonesia setelah selesai bekerja di luar negeri atau sering disebut dengan PMI purna. Pada kesempatan tersebut Taofik mengatakan, persoalan terkait stunting, masalah keluarga hingga perceraian menjadi isu penting pada PMI.
Sebagai daerah pengirim PMI terbanyak kedua di Indonesia setelah Indramayu, Pemerintah Daerah Lombok Timur berupaya untuk membina para PMI purna sehingga mampu berdaya secara ekonomi setelah pulang merantau.
Pemberdayaan ekonomi ini dilakukan dengan mendorong mereka berwirausaha dengan memanfaatkan potensi lokal. “Oleh karena itu, solusi yang tepat adalah PMI perlu punya usaha sehingga setelah purna memiliki sumber ekonomi,†kata Taofik.
Ia juga menjelaskan, pada 2021 Lombok Timur telah bekerja sama dengan United Nations Development Programme (UNDP) dalam pemberdayaan ekonomi yang melibatkan PMI purna.
“Selain itu, ada bantuan modal usaha kepada warga, termasuk para PMI purna beserta keluarganya dengan nama program Lombok Timur Berantas Rentenir Melalui Kredit Tanpa Bunga (Lotim Berkembang),†imbuhnya.
Taofik menambahkan, idealnya PMI bekerja ke luar negeri cukup dua tahun. PMI yang bekerja lebih dari dua tahun memiliki kemungkinan gagal yang lebih besar karena adanya perilaku konsumtif.
“Seyogianya PMI bekerja di luar negeri selama dua tahun untuk fokus mengumpulkan modal dan kembali ke tanah air menggunakan tabungannya untuk modal berwirausaha sekaligus mengembangkan ekonomi daerah asal,†pungkas Taofik.
Dalam diskusi tersebut, Tim Peneliti UMJ membahas langkah-langkah konkret yang telah dilakukan Pemerintah Daerah Lombok Timur terkait permasalahan PMI.
Ketua Tim Peneliti UMJ Nani Nurani Muksin menyampaikan bahwa penelitian yang dilakukannya mempunyai keterkaitan pada pemberdayaan para PMI purna.
“Kami melihat komunikasi kelompok sangat penting dilakukan oleh para PMI purna sehingga mereka bisa bersinergi mengembangkan potensi lokal yang ada di wilayah Lombok Timur untuk dikembangkan menjadi sebuah usaha yang berkelanjutan dan mengedepankan green economy,†ungkap Dosen Magister FISIP UMJ itu.
Ketiga Peneliti UMJ tersebut merupakah salah satu tim dari UMJ yang memenangkan hibah penelitian Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbutristek) Tahun 2024.
Editor: Dinar Meidiana
[ad_2]
Source link
UMJFEED