[ad_1]
29
Dr. Nurfadhilah, SKM, MKM., Dosen Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKM UMJ) sekaligus anggota Tim Swakelola Majelis Pembinaan Kesehatan Umum (MPKU) PP Muhammadiyah, mengikuti Aksi Bergizi Sehat Berkemajuan (ABSB) di SMP Muhammadiyah 1 Kota Ternate, Sabtu (9/11/2024).
Baca juga : FKM UMJ Gelar Seminar Internasional tentang Manajemen Kesehatan
Pada kegiatan tersebut terdapat pelatihan untuk kader ABSB di satuan pendidikan Muhammadiyah yakni advokasi, edukasi dan aksi bergizi. Advokasi dilakukan untuk meningkatkan komitmen dan dukungan para pemangku kepentingan dalam program aksi gizi di satuan pendidikan Muhammadiyah. Hal ini juga dalam rangka meningkatkan sustainabilitas kegiatan.
Edukasi dilaksanakan untuk dapat meningkatkan kapasitas dan wawasan para kader ABSB. Pada kegiatan ini, dilakukan dengan menggunakan media yang inovatif dan kreatif untuk dapat menjamin ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
Sementara itu, aksi bergizinya diselenggarakan dengan sarapan sehat halalan thoyiban. Sarapan sehat dilaksanakan setelah senam bugar Muhammadiyah dan dilanjutkan dengan meminum tablet tambah darah.
Selaku Person in Charge (PIC) kegiatan ABSB, Nurfadhilah berharap aksi yang dilaksanakan GenMu (Generasi Muhammadiyah) tersebut, secara berkesinambungan berdampak luas bagi upaya promosi kesehatan masyarakat dan pencapaian Generasi Emas 2045.
“Selain itu, dapat memperkuat jalinan kemitraan antara pemerintah (kementerian kesehatan, dinas kesehatan, dan puskesmas), Muhammadiyah (MPKU, LPP, Majelis Dikdasmen) beserta organisasi otonomnya (Aisyiyah, Nasyiatul Aisyiyah, dan lain-lain), serta Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah,†jelasnya melalui pesan singkat, Senin (11/11/2024).
Dalam sambutannya, Perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara Riskal Muslim dari Dinas sangat mengapresiasi ABSB yang dilakukan oleh Muhammadiyah. Pasalnya, Muhammadiyah sangat inovatif dalam menggerakkan ABSB di sekolah-sekolah Muhammadiyah.
“Di sekolah Muhammadiyah ada kajian, kutbah dengan materi ABSB, dan pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi siswi yang dicurigai anemia. Bahkan di SMP Muhammadiyah 1 Kota Ternate ini terdapat skrining kesehatan jiwa menggunakan aplikasi Sijiwa,†tutur Riskal.
Selaras dengan itu, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (Fikes UMMU) Andiani, SKM, M.Si. mengusulkan agar dibuat nota kesepahaman antara Fikes UMMU dengan 15 sekolah dan madrasah Muhammadiyah untuk menjamin keberlangsungan program. Usulan ini disambut baik Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Maluku Utara, Dr Karman Lanani M.Pd, M.Si.
Di sela-sela kunjungannya di SMP Muhammadiyah 1 Kota Ternate, Soemanto mengapresiasi Kementerian Kesehatan yang telah memberikan dukungan dana dan kepercayaannya untuk kegiatan ABSB.
Menurutnya, ABSB yang diinisiasi MPKU PP Muhammadiyah bersifat embrional. Oleh karena itu, embrio tersebut harus dijaga dan ditumbuh kembangkan sekolah, tanpa tergantung dana dari MPKU PP Muhammadiyah.
Sebagai bukti, di awal tahun 2024 telah dikeluarkan Surat Edaran Bersama MPKU PP Muhammadiyah Nomor; 126/I.6/D/2024, Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah Nomor; 40/1.4/F/2024, Lembaga Pengembangan Pesantren PP Muhammadiyah Nomor ; 009/I.14/H/2024 tentang Aksi Bergizi Sehat Berkemajuan untuk dilaksanakan di sekolah, madrasah, dan pesantren Muhammadiyah di seluruh Indonesia.
Salah satu permasalahan gizi di Indonesia yang perlu ditanggulangi adalah Stunting. Stunting memiliki efek jangka panjang pada individu dan masyarakat, seperti gangguan tumbuh kembang otak, IQ rendah, gangguan sistem imun dan performa pendidikan yang buruk.
Selain itu, stunting juga dapat menyebabkan hilangnya produktivitas dan bila disertai dengan penambahan berat badan yang berlebihan di kemudian hari, maka akan melatarbelakangi adanya peningkatan risiko penyakit kronis terkait gizi di masa dewasa.
Muhammadiyah memiliki kekuatan besar untuk menanggulangi stunting, karena Muhammadiyah mempunyai struktur organisasi di seluruh Provinsi di Indonesia sampai kepada tataran akar rumput, antara lain terdapat 3.221 Pimpinan Cabang (tingkat Kecamatan) dan 8.107 Pimpinan Ranting (tingkat Kelurahan) yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia.
Muhammadiyah juga memiliki ribuan amal usaha Pendidikan seperti SD berjumlah 1094 Sekolah, SMP berjumlah 1128 sekolah, SMA sebanyak 558 sekolah, dan SMK sebanyak 554 sekolah serta Pesantren Muhammadiyah berjumlah 443 pesantren dan ratusan perguruan tinggi serta ratusan poliklinik dan rumah sakit.
Pada 2023, Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan MPKU PP Muhammadiyah sukses menyelenggarakan kegiatan ABSB di empat provinsi yakni Sumatera Utara, Jawa Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Kegiatan ini mencakup berbagai kegiatan seperti edukasi, senam bugar Muhammadiyah, sarapan sehat, dan minum tablet tambah darah bersama.
Agenda tersebut telah berhasil menjangkau 90 Tim Swakelola MPKU PP Muhammadiyah. Selanjutnya pada 2024 kegiatan ABSB dilanjutkan di enam provinsi, yakni Provinsi Aceh, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan dan Maluku Utara.
Sama seperti tahun sebelumnya, kegiatan ini menjangkau 90 satuan pendidikan. Pada setiap satuan pendidikan, akan dipilih 2 guru, 3 siswa dan 1 orang komite sekolah, sehingga total terdapat 180 guru, 270 siswa dan 90 komite sekolah yang dilatih untuk melakukan penyadaran dan pemberdayaan kepada peserta didik khususnya dan masyarakat pada umumnya, tentang pentingnya permasalahan gizi.
Editor : Dinar Meidiana
[ad_2]
Source link
UMJFEED