Pada Kamis, 10 Oktober 2024, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) kembali menggelar kegiatan Intervensi Pendampingan Religiusitas bagi Orang dengan HIV (ODHIV) di Puskesmas Bogor Tengah, Kota Bogor. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari program yang sebelumnya telah dilaksanakan pada 25 September 2024 dan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, serta perilaku pencegahan penularan HIV dan AIDS bagi para peserta.
Kegiatan ini menghadirkan Ustadz Syafiul, yang juga merupakan dosen dan peneliti dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, sebagai pembicara utama dengan tema “Mengenal Tuhanmu dan Kembali ke Fitrah.” Dalam ceramahnya, Ustadz Syafiul menyampaikan pandangan yang sangat menarik dan reflektif tentang iblis. Beliau menekankan bahwa iblis bukanlah musuh yang tampak jahat dan langsung menyerang, melainkan musuh yang sangat halus dalam pendekatannya. “Iblis itu bukan musuh yang jahat, justru dia adalah musuh yang baik karena pendekatannya begitu halus sehingga kita sering kali tidak menyadari bahwa dia adalah musuh. Bahkan Nabi Adam pun tergoda dan memakan buah terlarang tanpa menyadari bahwa iblis adalah musuhnya, karena kata-kata iblis begitu lembut dan tidak terlihat sebagai ancaman,” jelas Ustadz Syafiul.
Ustadz Syafiul juga mengajak para peserta untuk merenungkan aspek kehidupan sehari-hari yang sering terlupakan, seperti rasa syukur atas kesehatan yang mereka miliki. Beliau menyampaikan pertanyaan reflektif kepada peserta, “Siapa di sini yang semalam berdoa agar giginya sehat?” Dengan pertanyaan ini, Ustadz Syafiul mengingatkan bahwa meskipun kita sering lupa berdoa atau bersyukur untuk hal-hal kecil, Allah tetap memberikan rahmat dan kesehatan kepada kita. Melalui diskusi interaktif, Ustadz Syafiul juga mengajak para peserta untuk memikirkan tentang usia dan keadaan saat mereka meninggal nanti, dengan harapan mereka dapat memahami makna dan tujuan hidup yang lebih dalam.
Dr. Dewi Purnamawati, SKM., MKM., yang merupakan dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat UMJ dan penyelenggara penelitian ini bersama Nita Farida, SST., M.Kes., memberikan penutup dengan menyampaikan kesimpulan dari diskusi yang telah berlangsung. Para peserta diminta untuk menuliskan tujuan hidup mereka, mengidentifikasi perilaku berisiko yang pernah dilakukan, serta membuat rencana perubahan perilaku yang ingin mereka capai, lengkap dengan perkiraan waktu atau tanggal pelaksanaannya. Selain itu, peserta juga diharapkan untuk mencatat tantangan yang mungkin akan dihadapi dalam proses perubahan tersebut serta jenis dukungan apa yang mereka butuhkan agar transformasi diri ini berjalan lebih efektif.
Fokus utama dari kegiatan pada pendampingan kedua ini adalah proses mengenal diri dan kembali ke fitrah, yang tidak hanya terbatas pada pemahaman spiritual tetapi juga pada penerapan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dalam rangka memastikan bahwa pendampingan yang dilakukan tidak hanya berhenti di ruang pertemuan tersebut, peserta juga diajak untuk bergabung dalam grup WhatsApp dan media sosial khusus yang telah disediakan. Melalui grup ini, diharapkan peserta dapat saling berbagi pengalaman, memberikan dukungan satu sama lain, dan terus termotivasi untuk memperbaiki perilaku mereka dengan bimbingan dari fasilitator dan sesama anggota grup.
Ridwan Kamil, S.Kom, bertindak sebagai fasilitator dalam acara ini, memastikan bahwa seluruh rangkaian kegiatan berlangsung dengan lancar dan tertib. Acara kemudian ditutup dengan doa bersama serta sesi foto bersama sebagai simbol solidaritas dan komitmen untuk terus mendukung perjuangan melawan HIV/AIDS.
Dr. Dewi Purnamawati menegaskan bahwa kolaborasi antara pendekatan kesehatan dan nilai-nilai religiusitas merupakan langkah penting dalam memberikan dukungan yang lebih holistik bagi ODHIV. “Kami di Fakultas Kesehatan Masyarakat UMJ percaya bahwa kesehatan fisik dan spiritual harus berjalan beriringan untuk memberikan dampak yang lebih mendalam dalam upaya pencegahan dan penanganan HIV/AIDS,” tutup Dr. Dewi.