[ad_1]
30
Program Studi (Prodi) Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menggelar Kuliah Tamu Internasional secara hybrid di Ruang Rapat Moejaldi Djojomartono FISIP, Selasa (23/7/2024). Agenda ini dilaksanakan untuk memperingati Hari Anak Nasional dengan mengangkat isu anak di era global.
Baca juga : APSANAP PTMA Hadirkan Kepala LAN RI di Kuliah Umum UMJ
Kuliah Tamu tersebut bekerja sama dengan Independen Pekerja Sosial Profesional Indonesia (IPSPI) menghadirkan Dr. Zlatana Knezevic. Ia merupakan seorang pengajar pada Departemen Pekerjaan Sosial, Sekolah Kesehatan, dan Kesejahteraan di Universitas Dalarna, Swedia.
Wakil Dekan I FISIP UMJ Drs. Moh. Amin Tohari, M.Si., mengatakan bahwa anak-anak menjadi isu yang sangat diperhatikan dalam skala global, salah satunya berkaitan dengan isu kekerasan, misalnya yang terjadi di Gaza, Palestina.
Tentu, hal ini menjadi tantangan bagi pekerja sosial untuk mengatasi permasalahan tersebut. Terlebih, anak menjadi masa depan sebuah negara yang akan menentukan kemajuan peradabannya.
“Kegiatan ini semoga bisa memberikan pandangan baru dalam meningkatkan kualitas anak untuk menyongsong Indonesia emas 2045,†ungkap Amin saat membuka kegiatan Seminar Internasional.
Dalam pemaparannya, Dr. Zlatana menyampaikan bahwa pada isu global anak-anak terjebak dalam beberapa isu, seperti konflik bersenjata, iklim yang berbahaya, perdagangan manusia, dan adopsi antar negara.
Ia mengatakan bahwa pengaruh kolonialisme historis juga turut mempengaruhi masa kanak-kanak di berbagai belahan dunia. Begitu juga dengan relasi kekuasaan dan ketidaksetaraan masih terjadi pada anak-anak.
“Globalisasi sangat mempengaruhi masa anak-anak, termasuk pengaruh ekonomi global, media, dan pola migrasi,†ungkapnya.
Selain itu masih juga terdapat kasus anak-anak yang tidak terdokumentasi. Lalu ia memberikan gambaran di Swedia, jika ada yang tidak punya dasar perlindungan atau hak hukum lainnya untuk tinggal di Swedia, itu akan diusir.
Ada dua upaya yang populer untuk melakukan perlindungan terhadap anak-anak, yaitu Institutionalisation (menempatkan anak di institusi), atau Deinstitutionalisation (menempatkan anak di panti asuhan).
Namun, diakhir paparannya keduanya masih perlu dilakukan pengkajian ulang. Dalam momen ini, ia mengajak para pekerja sosial untuk ikut berkolaborasi memperoleh solusi terhadap perlindungan anak.
Kegiatan ini turut dihadiri Kaprodi Kesos FISIP UMJ Muhammad Sahrul, S.Sos., M.Si., dosen, mahasiswa, serta pekerja sosial dari berbagai instansi.
Editor : Dian Fauzalia
[ad_2]
Source link
UMJFEED