28
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Kelompok 23 melakukan kegiatan penyuluhan tentang perundungan di MTS Ash-Sholihin, Jakarta Barat. Penyuluhan berlangsung selama tiga hari yaitu 20 hingga 22 Agustus 2024.
Baca juga : Mahasiswa KKN UMJ Bakti Sosial di Desa Cibogo
Perundungan di sekolah merupakan masalah serius yang dapat berdampak pada kesehatan mental dan emosional siswa. Maka dari itu penyuluhan ini penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman.
Penyuluhan bertujuan memberikan pengetahuan, meningkatkan kesadaran, menciptakan budaya positif, dan membangun keberanian civitas academica MTs Ash-Sholihin.
Siswa mendapatkan pengetahuan tentang jenis perundungan dan dampak yang mungkin terjadi. Selain itu siswa juga belajar cara mengenali tanda-tanda perundungan, serta strategi dan Teknik mengatasi situasi perundungan.
Penyuluhan ini dapat mendorong lahirnya budaya positif civitas academica sekolah dalam mendukung inklusifitas, saling menghormati dan lingkungan aman.
Para siswa juga perlu memiliki keberanian melapor apabila mengalami dan menemukan tindakan perundungan di lingkungan sekolah.
Kelompok 23 KKN bekerja sama dengan pihak sekolah sehingga penyuluhan dapat berjalan efektif sesuai dengan kebutuhan sekolah.
Penyuluhan terbagi menjadi tiga sesi untuk tiga angkatan yang berlangsung selama tiga hari. Selain menyimak pemaparan narasumber, para siswa juga antusias terlibat dalam role play.
Deni, Anggota Kelompok 23 KKN Tematik UMJ berharap penyuluhan dapat memberikan perubahan positif dalam diri siswa terhadap perilaku perundungan. Selain itu rasa saling menghormati dan empati juga dapat meningkat di antara sesama siswa.
“Kami berharap penyuluhan ini akan terus memberikan dampak positif bagi lingkungan sekolah dan membantu menciptakan atmosfer yang lebih aman dan mendukung bagi semua siswa,” ucap Deni.
Harapan senada juga datang dari Anggota Kelompok 23 lainnya yaitu Akbar yang senang melihat antusiasme para siswa. “Semoga hal ini membawa dampak baik dan menciptakan sekolah yang aman dan humanis,” pungkas Akbar.
Editor : Dinar Meidiana
UMJFEED