Selasa, 29 Oktober 2024 – Dua mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Wafiq Azizah Putri dan Ghevin Agung Nugraha, berhasil lolos seleksi nasional CARAKA TB Institute sebagai perwakilan Tangerang Selatan. Dalam rangka menjalankan komitmen penanggulangan TBC, keduanya mengadakan audiensi terbuka dengan Ketua Tim Kerja P2PM dan Wasor TB, Dinas Kesehatan Tangerang Selatan, pada Senin, 28 Oktober 2024 di Aula P2P Dinas Kesehatan Tangerang Selatan. Audiensi ini bertujuan untuk mempresentasikan rancangan proyek mereka sebagai bentuk kontribusi nyata dalam upaya pengendalian TBC, khususnya di lingkungan kampus.
Dalam audiensi tersebut, Wafiq Azizah Putri menjelaskan hasil policy brief yang ia susun berdasarkan survei mini terkait pengetahuan TBC di kalangan mahasiswa UMJ dan UIN Jakarta. Survei yang berlangsung pada 23 September hingga 4 Oktober 2024 ini berhasil menjaring 305 responden, dan menunjukkan bahwa masih banyak mahasiswa yang belum memiliki pemahaman mendalam mengenai TBC serta gejalanya. Berdasarkan hasil survei ini, Wafiq mengusulkan rekomendasi kepada Dinas Kesehatan Tangerang Selatan untuk memperkuat komitmen lintas sektor dalam penanggulangan TBC di lingkungan perguruan tinggi, termasuk kolaborasi dengan Dinas Pendidikan serta penerapan Active Case Finding (ACF) di universitas.
Ketua Tim Kerja P2PM, dr. Aprilia, merespons positif usulan tersebut, dan menyampaikan bahwa rekomendasi ini bisa dimasukkan ke dalam Rencana Aksi Daerah (RAD) serta Surat Keputusan (SK) yang akan diimplementasikan mulai 2025. “Kolaborasi untuk ACF di universitas bersama Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan pihak kampus sangat memungkinkan dan ini dapat menjadi inovasi baru dalam rencana program berikutnya,†tutur dr. Aprilia. Kolaborasi ini akan menjembatani kebutuhan berbagai pihak dalam upaya eliminasi TBC di Tangerang Selatan.
Dengan peran aktifnya di CARAKA TB Institute, Wafiq dan Ghevin tidak hanya membawa nama baik kampus tetapi juga berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap TBC. Mereka percaya bahwa semangat dan dedikasi generasi muda adalah kunci dalam menggerakkan perubahan di bidang kesehatan publik, termasuk dalam upaya eliminasi TBC di Indonesia.