Pada akhir Ramadhan lalu, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. K. H. Haedar Nashir, M. Si., menyampaikan bahwa penyeragaman hari raya melalui metode hisab adalah penting. Contohnya adalah upaya Kiai Ahmad Dahlan dalam menyempurnakan arah kiblat berdasarkan ilmu falak dan ilmu bumi. Proses ini membutuhkan waktu sekitar 100 tahun agar diterima oleh masyarakat dan mendapatkan pengakuan resmi dari Kementerian Agama melalui sertifikasi arah kiblat. Keyakinan Muhammadiyah terhadap penyeragaman hari raya ini patut didukung oleh semua pihak. Bahkan, kemungkinan penyeragaman penetapan hari raya, terutama Idulfitri dan Iduladha, dapat terjadi lebih cepat daripada penyeragaman arah kiblat yang membutuhkan waktu lama. Dalam 10-20 tahun mendatang, terwujudnya keseragaman penetapan hari raya (kalender Islam) bukanlah hal yang mustahil. Keyakinan ini didasarkan pada tiga alasan kuat. Selengkapnya>>>