[ad_1]
31
Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Arsitektur Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) mengadakan kegiatan pengabdian Masyarakat di Desa Bedahan Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat pada Minggu, (13/10/2024). Program ini merupakan kolaborasi dosen dan mahasiswa.
Baca Juga : LPPM UMJ Laksanakan Pengmas di Panti Asuhan Muhammadiyah Tanah Abang Sawangan
Tim Pengabdian kepada Masyarakat terdiri dari Anisa, ST, MT, Wafirul Aqli, ST, MSc., Jundi Jundullah Afgani, S.Ars, M.Ars., Dr. Dahlia Nauly, S.P, M.Si. Serta dua mahasiswa Muhammad Raufal Islamy dan Erlangga Bagas Ekanova.
Kegiatan bertajuk Edukasi Penataan Interior Rumah Sehat ini merupakan pemenang hibah PKM LPPM UMJ 2024. Dalam implementasi program, Tim Pengmas ini kemudian bermitra dengan Pimpinan Ranting Aisyiyah Bedahan.
Nafilah Talaeli selaku ketua Pimpinan Ranting Aisyiyah Bedahan mengungkapkan rasa syukurnya atas terselenggaranya program tersebut. “Alhamdulillah kegiatan ini sangat bermanfaat, menambah semangat untuk menata kembali rumah kami yang belum baik untuk pengaturan sirkulasi udaranya,†ucap Nafilah.
Salah satu peserta pelatihan, Ocha Muhklis menyatakan acara ini sangat berguna terkhusus bagi yang menginginkan rumah sehat.
“Alhamdulillah. Sangat berguna sharing dari UMJ. Kami jadi ingin segera mewujudkan memiliki rumah idaman yang asri dan hemat penggunaan listrik. Terutama sirkukasi udara dengan jendela-jendela yang terbuka.†ucap Ocha.
Kegiatan Pengmas
Pada kegiatan ini, Tim Pengmas Arsitektur UMJ menjelaskan terlebih dahulu latar belakang pentingnya rumah sehat dan menata rumah untuk menjadi sehat. Mengacu pada referensi Pedoman Desain Bangunan Sehat dan Green Building Council Indonesia (GBCI), syarat minimal bangunan sehat adalah memenuhi 3 komponen yaitu bangunan, sarana sanitasi, dan perilaku.
Anisa menjelaskan, bangunan harus memenuhi kebutuhan fisiologis seperti pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak yang cukup. Selain itu bangunan juga harus memenuhi kebutuhan psikologis seperti privasi, teritori, dan komunikasi yang sehat antar anggota rumah.
Salah satu tim, Wafirul Aqli menambahkan rumah sehat akan menghindari penghuninya dari sindrom bangunan sakit. Sindrom itu merupakan gejala yang muncul ketika orang berada di dalam bangunan atau rumah seperti pusing, mual, dan berbagai gangguan lainnya.
Sindrom ini bisa muncul karena bangunan yang dihuni tidak memenuhi kriteria rumah sehat. Penghawaan, pencahayaan, dan sanitasi yang baik akan memberikan dampak positif bagi kesehatan penghuninya
“Ada kalanya rumah yang kita tempati tidak memiliki area terbuka pada keempat sisinya. Maka salah satu solusi yang bisa terimplementasikan adalah membuat bukaan ke atas untuk mengalirkan udara,†ucap Jundi, salah satu anggota tim.
Editor: Dinar Meidiana
[ad_2]
Source link
UMJFEED