Ciputat, Tangerang Selatan, 16 Januari 2024 – Dalam rangka memperingati Hari AIDS Nasional, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKM UMJ) menyelenggarakan dialog interaktif bertema “Ending AIDS in 2030, Is it Possible?”. Acara yang digelar di Aula Lantai 4 Gedung FKM UMJ ini bertujuan meningkatkan kesadaran mahasiswa dan siswa sekolah tentang upaya global dalam mengakhiri epidemi HIV/AIDS, yang hingga kini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat serius di Indonesia dan dunia.
HIV/AIDS, berdasarkan data UNAIDS (2023), terus menjadi ancaman nyata dengan jutaan kasus baru setiap tahun. Secara global, terdapat sekitar 40,4 juta nyawa yang hilang akibat HIV/AIDS, dan pada 2023 tercatat 1,3 juta infeksi baru. Di Indonesia sendiri, 504 dari 514 kabupaten/kota telah melaporkan kasus HIV/AIDS, menunjukkan penyebaran yang luas. Tidak adanya obat untuk menyembuhkan HIV, meskipun pengobatan dengan terapi ARV (Antiretroviral) mampu menekan perkembangannya, menuntut perhatian serius dan upaya kolektif untuk pencegahan. Tema ini mengangkat pertanyaan penting: apakah kita benar-benar bisa mengakhiri HIV/AIDS pada 2030?
Pembukaan dengan Suasana Khidmat
Acara dimulai pukul 09.00 WIB dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Bapak Gilang Anugerah Munggaran, SKM, MKM, yang menghadirkan suasana religius dan penuh hikmah. Hal ini menandai dimulainya diskusi yang penuh makna, mengingatkan semua pihak akan pentingnya pendekatan spiritual dalam mendukung kesehatan masyarakat.
Sambutan disampaikan oleh Dekan FKM UMJ, Dr. Ernyasih, SKM, MKM, yang menekankan peran institusi pendidikan, khususnya FKM UMJ, dalam memberikan kontribusi nyata melalui penelitian, edukasi, dan pengabdian masyarakat. Beliau juga mengapresiasi kehadiran siswa dari SMAN 8 Tangerang Selatan, yang menjadi mitra dalam meningkatkan pemahaman tentang kesehatan publik di tingkat komunitas.
Perwakilan dari SMAN 8 Tangerang Selatan juga memberikan sambutan hangat, menyoroti pentingnya kolaborasi antara institusi pendidikan menengah dan perguruan tinggi dalam membangun generasi yang sadar akan kesehatan, terutama dalam menghadapi tantangan global seperti HIV/AIDS.
Paparan Mendalam dari Para Narasumber
Dr. Nurfadhilah, SKM, MKM, dan Dr. Dewi Purnamawati, SKM, MKM, memimpin diskusi dengan paparan yang komprehensif tentang kondisi terkini HIV/AIDS. Mereka menjelaskan perbedaan mendasar antara HIV dan AIDS, di mana HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, sementara AIDS adalah tahap lanjut dari infeksi yang menyebabkan hilangnya kemampuan tubuh melawan penyakit. Fakta ini menunjukkan pentingnya pencegahan dini dan penanganan yang tepat.
Kedua narasumber juga memaparkan data global dan nasional yang mencengangkan, seperti meningkatnya tren infeksi baru di beberapa negara, meskipun sebelumnya sempat menurun. Di Indonesia, HIV/AIDS tidak hanya memengaruhi populasi kunci seperti pengguna narkoba suntik dan pekerja seks, tetapi juga kelompok rentan lainnya seperti perempuan, anak muda, dan migran. Diskusi ini memberikan pemahaman menyeluruh tentang siapa saja yang rentan terhadap HIV dan bagaimana risiko tersebut dapat diminimalkan melalui pencegahan, diagnosis, dan pengobatan yang efektif.
Profil FKM UMJ dan Program Internasional
Sesi berikutnya diisi oleh Ibu Fini Fajrini, SKM, MKM, selaku Kaprodi S1 Kesehatan Masyarakat, yang memaparkan profil FKM UMJ. Ia menjelaskan fasilitas-fasilitas unggulan seperti laboratorium kesehatan masyarakat yang canggih, perpustakaan digital, dan pusat penelitian. Selain itu, FKM UMJ juga aktif dalam program internasional, seperti student exchange ke Korea Selatan, yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar negeri. Dalam beberapa tahun terakhir, FKM UMJ juga menerima kunjungan akademik dari delegasi universitas di Korea Selatan, menunjukkan komitmen mereka dalam membangun kolaborasi global.
Pengenalan Lembaga Semi-Otonom (LSO)
Di sela-sela sesi ini, peserta juga diperkenalkan dengan dua Lembaga Semi-Otonom (LSO) unggulan di FKM UMJ, yaitu ERDAMS (Emergency Response and Disaster Management Society) dan SEMESTA (Semangat Mahasiswa Tanggap Bencana). Laras Eka Agustina dan Muhammad Daffa Afzalur Rahman dari ERDAMS menjelaskan peran mereka dalam tanggap darurat bencana, sementara Sajida Maylinda dan Salwa Khoirunnisa dari SEMESTA memaparkan kegiatan mereka dalam promosi kesehatan masyarakat berbasis komunitas. Kehadiran LSO ini menunjukkan dedikasi FKM UMJ dalam mencetak mahasiswa yang tidak hanya berkompetensi di bidang akademik, tetapi juga peduli terhadap isu-isu sosial.
Interaksi dan Motivasi untuk Masa Depan
Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antara siswa SMAN 8 Tangerang Selatan dan para narasumber. Pertanyaan yang diajukan mencerminkan antusiasme siswa dalam memahami isu HIV/AIDS lebih dalam, mulai dari pencegahan hingga tantangan pengobatan. Sesi ini juga dimeriahkan dengan pemberian merchandise kepada peserta yang mampu menjawab pertanyaan dengan baik, menciptakan suasana yang interaktif dan menyenangkan.
Sebagai tambahan motivasi, salah satu alumni FKM UMJ yang tengah melanjutkan studi S3 di bidang Kesehatan Masyarakat berbagi pengalamannya. Ia mendorong peserta untuk terus mengejar pendidikan dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Penutupan yang Berkesan
Acara ditutup dengan sesi foto bersama yang melibatkan seluruh peserta, narasumber, dan perwakilan SMAN 8 Tangerang Selatan. Momentum ini menandai akhir dari kegiatan yang penuh inspirasi. Cendera mata dari FKM UMJ diberikan sebagai simbol apresiasi terhadap partisipasi aktif SMAN 8 Tangerang Selatan. Kegiatan diakhiri dengan jamuan makan siang yang semakin mempererat hubungan antara kedua institusi.
Dialog interaktif ini menjadi bukti nyata komitmen FKM UMJ dalam berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat. Dengan tema “Ending AIDS in 2030, Is it Possible?”, acara ini tidak hanya memberikan wawasan baru, tetapi juga membangun semangat kolektif untuk menghadapi tantangan kesehatan global di masa depan.
Penulis: Ridwan Kamil