Indonesia memperingati Hari Lanjut Usia Nasional setiap 29 Mei. Tahun ini, merupakan peringatan yang ke-27 tahun. Tema peringatan Hari Lanjut Usia Nasional 2023 adalah “Lansia Terawat, Indonesia Bermartabat”, seiring dengan definisi lansia yang mencakup usia 60 tahun ke atas menurut Peraturan Presiden Nomor 88 Tahun 2021.
Para lansia memainkan peran penting dalam masyarakat, membawa kebijaksanaan dan pengalaman sepanjang perjalanan hidup mereka. Mereka melayani sebagai ahli di bidangnya, mentor, dan sumber keterampilan serta pengetahuan yang berharga.
Hari Lanjut Usia Nasional menjadi momen untuk mengakui dan menghargai kontribusi para lansia dalam kehidupan kita. Mari meriahkan hari ini dengan memasang ucapan Hari Lanjut Usia Nasional 2023 sebagai status atau caption di media sosial pribadi kalian ya!
Mengutamakan orang yang lebih tua dalam berbagai situasi merupakan adab yang didasarkan pada nash-nash yang mengatur tentang pemuliaan. Hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar menyebutkan bahwa Jibril memerintahkan Nabi Muhammad untuk mengutamakan orang-orang tua. Makna yang tersirat dari hadis ini adalah bahwa usia menjadi faktor yang dipertimbangkan dalam memberikan prioritas.
Apabila kata “akbar” dalam hadis tersebut ditafsirkan secara konotatif, misalnya sebagai orang yang lebih tinggi ilmunya, maka ini mengandung makna majaz (konotatif). Dalam kaidah bahasa Arab, prinsip yang berlaku adalah “Al Haqiqah muqaddamah ‘ala Al Majaz” yang artinya makna hakiki lebih didahulukan daripada makna kiasan.
Hal ini juga diperkuat oleh hadis Al Qisamah ketika Abdurrahman bin Sahl ingin berbicara sebelum orang lain meskipun dia adalah yang termuda. Nabi Muhammad memerintahkannya untuk memberikan kesempatan kepada yang lebih tua. Dalam konteks ini, “kabir” merujuk pada usia yang lebih tua (lihat Syarah Shahih Muslim Lin Nawawi, 11/146).
‘Aisyah, istri Nabi, juga menceritakan bahwa ketika Nabi sedang bersiwak bersama dua orang, beliau diperintahkan untuk memberikan prioritas kepada yang lebih tua dengan mengambilkan siwak untuknya.
Jika terdapat nash yang menekankan untuk mengutamakan orang yang tua dalam berbicara, bersiwak, dan pemuliaan lainnya, prinsip ini juga dapat diterapkan dalam berjabat tangan, kecuali jika ada dalil yang mengecualikan. Sebagai contoh, dalam masalah prioritas menjadi imam shalat, yang lebih pandai membaca Al-Qur’an didahulukan.
Dalam hal memberikan minuman, dimulailah dari yang sebelah kanan, walaupun bukan berarti yang paling tua. Nabi Muhammad menyebutkan pentingnya memulai dari yang kanan dalam beberapa riwayat hadis.
Dalam menjelaskan hadis tentang perintah Jibril untuk mengutamakan orang-orang tua, Al Munawi menjelaskan bahwa usia menjadi faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan prioritas. Prinsip ini dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, seperti menaiki kendaraan, makan, minum, memakai sandal, berobat, selama tidak ada faktor lain yang lebih mendahului usia. Namun, jika terdapat faktor lain yang lebih diutamakan, maka itulah yang menjadi prioritas.
Secara umum, memberikan prioritas kepada orang yang lebih tua merupakan bentuk muamalah yang baik, terutama ketika ada banyak orang yang terlibat. Namun, jika perbedaan usia tidak signifikan, atau jika orang yang lebih tua tidak terlihat dengan jelas, atau jika secara kebetulan orang yang lebih tua berada di sebelah kanan, semua ini tidak bertentangan dengan anjuran.
Referensi : Muslim.or.id