[ad_1]
5
Program Studi Magister Ilmu Politik dan Program Studi Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ) mengadakan Seminar Internasional secara daring, Jumat (29/11/2024).
Baca juga: Mahasiswa Ilmu Politik UMJ Kunjungi Institut Français d’Indonésie
Seminar yang bertajuk The Importance of Al Aqhsa in Muslim Global Politics diikuti oleh 91 peserta. Seminar ini merupakan kerja sama FISIP UMJ dengan Asia Middle East Center for Research and Dialog (AMEC) serta Academy for Islamic Jerusalem Studies (ISRA), The United Kingdom.
Direktur Academy ISRA Syeikh Prof. Dr. Abd Al-Fattah El-Awaisi menegaskan, setelah 107 tahun tidak ada rencana strategi pembebasan Al Aqsha. Tanpa strategi pembebasan itu maka Al Aqsha tidak dapat lepas dari penjajahan.
Wakil Ketua MPR Dr. Hidayat Nur Wahid menyatakan bahwa pembebasan Palestina adalah sebuah tuntutan dari masyarakat internasional, bukan hanya dunia Islam. Pasalnya, Zionis Israel tidak hanya melanggar hukum internasional, tetapi juga mengabaikan prinsip-prinsip hak asasi manusia.
 “Tragedi genosida yang tengah terjadi di Gaza saat ini memberikan pelajaran penting agar dunia bersatu untuk menyelamatkan kemanusiaan,†ujarnya
Hidayat menambahkan, Indonesia terlibat aktif dalam upaya pembebasan Palestina. Tidak hanya unsur pemerintah dan parlemen, tetapi juga organisasi masyarakat dan tokoh-tokoh informal.
Dosen Prodi Ilmu Politik, Miftahul Ulum, MPS., M.Sc., Ph.D., menyatakan pentingnya pemetaan terkait langkah umat Islam merencanakan masa depan Al Aqsha. Langkah yang perlu diambil umat Islam adalah melakukan pemetaan terhadap situasi saat ini.
Pemetaan itu adalah mengidentifikasi tren dan faktor pemicunya, mengeksplorasi berbagai skenario masa depan Al Aqsha, memetakan visi masa depannya, dan kemudian mengembangkan strategi untuk pembebasan Al Aqsha.
Turut hadir Wakil Dekan FISIP UMJ Dr Lusi Andriyani, Dosen Prodi Magister Ilmu Politik, FISIP UMJ. Dr Asep Setiawan, dan Direktur AMEC Muslim Imran.
Editor: Dinar Meidiana
[ad_2]
Source link
UMJFEED