[ad_1]
Dosen FEB UMJ sekaligus Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Gintung Cireundeu Ustadz Dr. Adi Mansah, MA. (kanan) pada Kajian Halaqah Tarjih di Masjid At-Taqwa UMJ, Jumat (27/12/2024) (Foto: LPP-AIK UMJ)
17
Lembaga Pengkajian dan Penerapan Al-Islam dan Kemuhamadiyahan Universitas Muhammadiyah Jakarta (LPP-AIK UMJ) menggelar kajian bulanan Halaqah Tarjih, Jumat (29/11/2024). Kajian yang membahas tentang sikap menyambut tahun baru 2025 ini berlangsung di Masjid At-Taqwa UMJ.
Baca juga: Kajian Halaqah Tarjih LPP-AIK UMJ Bahas Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah
Kegiatan ini merupakan kajian akhir tahun 2024 yang mengusung tema “Merayakan Tahun Baru Menurut Pandangan Islamâ€. Kajian ini menghadirkan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMJ sekaligus Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Gintung Cireundeu Ustadz Dr. Adi Mansah, MA. sebagai narasumber utama.
Adi mengatakan bahwa islam tidak mengenal perayaan tahun baru seperti perayaan tahun baru masehi maupun perayaan tahun baru hijriah. Selain itu, tidak ada sumber yang mengharuskan untuk merayakan tahun baru.
“Umat Islam hanya memiliki dua hari perayaan yaitu  Idul Fitri dan Idul Adha. Selain itu hari jumat juga menjadi hari raya umat islam,†ujarnya.
Lebih lanjut Adi menjelaskan bahwa perayaan tahun baru bukan tradisi dalam islam, melainkan kebiasaan atau perilaku masyarakat non muslim. Barang siapa yang menyerupai suatu kaum maka mereka lah jadi bagian dari kaum tersebut.
Berdasarkan pedoman hidup ber-Muhammadiyah, sikap dalam menyambut tahun baru yaitu dengan mengarahkan umat islam untuk menjaga aktifitas yang mencerminkan nilai islam alquran dan hadis. Sifat tersebut yaitu dengan menghindari perbuatan yang mubazir seperti membeli kembang api dan lain lain.
Kemudian hendaklah memberikan edukasi kepada keluarga akan hal tersebut. Manfaatkan pergantian tahun baru ini dengan bermuhasabah diri. Selain itu sambut tahun baru ini dengan menyusun rencana kebaikan untuk di tahun 2025.
Dengan bertambahkan pergantian tahun, kita juga perbanyak berzikir dan berdoa. Semoga di tahun 2025 menjadi tahun penuh keberkahan baik untuk diri sendiri, keluarga maupun untuk lingkungan sekitar kita.
“Mudah mudahan apa yang kita dapatkan hari ini bisa memberikan pencerahan untuk menyambut tahun baru. Karna sesungguhnya perbuatan merayakan tahun baru merupakan perbuatan yang mubazir,†tutup Adi.
Adi menambahkan sebaik baiknya manusia adalah yang panjang umur nya dan dipergunakan untuk amal baik. Sedangkan seburuk buruknya manusia ialah manusia yang panjang umurnya tetapi diperbuat untuk membuat dosa.
Editor : Dian Fauzalia
[ad_2]
Source link
UMJFEED