Jakarta, 16 Oktober 2023 – Ratusan anak muda dari berbagai universitas di Indonesia berkumpul dalam acara “Youth Event: Reimagining a Greener Indonesia with Youth-Led Action” sebagai bagian dari persiapan untuk Konferensi COP 28 Uni Emirat Arab. Acara ini, yang diselenggarakan oleh Rakyat Merdeka dan Society of Renewable Energy (SRE), dengan dukungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), bertujuan untuk menggugah semangat dan tindakan para pemuda dalam menghadapi perubahan iklim dan mencapai nol emisi pada tahun 2060.
Mahasiswa dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKM UMJ) adalah salah satu peserta yang secara resmi mendapat undangan untuk mengikuti serangkaian kegiatan yang diadakan pada hari Kamis, 12 Oktober di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Gedung Manggala Wanabakti Rimbawan 1 dari pagi hingga petang.
Permasalahan lingkungan dan energi semakin mendesak, dan para pemuda menyadari pentingnya mengambil tindakan saat ini. Society of Renewable Energy (SRE) telah mempersiapkan serangkaian aksi nyata, salah satunya adalah persiapan untuk Konferensi COP 28, yang merupakan konferensi tahunan negara-negara di seluruh dunia tentang perubahan iklim. COP 28 akan diadakan di Dubai, Uni Emirat Arab pada 30 November-12 Desember 2023. Melalui forum ini, negara-negara berusaha mencari solusi konkret untuk mengatasi perubahan iklim.
“Indonesia’s Road to COP28 Uni Emirat Arab” menghadirkan 24 delegasi yang berbicara tentang upaya menuju Konferensi COP 28. Dari 24 delegasi tersebut, 9 di antaranya adalah aktivis lingkungan, iklim, kehutanan, dan energi baru terbarukan di Indonesia, termasuk Desa Bumi, Green Leadership Indonesia, Carbon Ethic, Gerilya, Solar Chapter, dan FPCI. Mereka membahas berbagai aspek pengurangan emisi gas rumah kaca, termasuk teknologi, inklusivitas, pemberdayaan masyarakat, dan keuangan hijau. Hasil dari dialog ini akan menjadi bahan rekomendasi bagi Pemerintah Indonesia dalam Konferensi COP 28.
Acara yang mengusung tema “Youth Event: Reimagining a Greener Indonesia with Youth-Led Action” ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk CEO Rakyat Merdeka Group, Kiki Iswara Darmayana; Pendiri SRE, Zagy Yakana Berian; Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari (PHL) KLHK, Agus Justianto; dan Wakil Menteri KLHK, Drs. Alue Dohong, M.Sc, Ph.D. Selain itu, ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia turut serta dalam acara ini, bersama dengan pemuda dari negara lain seperti Uni Emirat Arab, Polandia, Rusia, Colombia, Brazil, Ghana, Amerika Serikat, Thailand, dan negara-negara Eropa lainnya.
Dalam pidatonya, CEO Rakyat Merdeka Group, Kiki Iswara Darmayana, menekankan peran penting generasi muda dalam mencapai cita-cita nol emisi pada 2060. Dia berbicara tentang upaya pemerintah dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan bagaimana pemuda bisa menjadi katalisator untuk proyek-proyek strategis dalam menghadapi perubahan iklim.
Pendiri SRE, Zagy Yakana Berian, menyampaikan bahwa isu perubahan iklim harus menjadi fokus bersama dan melibatkan berbagai generasi dan institusi. Upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim harus dijalankan hingga ke level masyarakat.
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Drs. Alue Dohong, mengingatkan bahwa dampak perubahan iklim semakin nyata dan harus ditangani dengan serius. Dia menekankan bahwa komitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca bukan hanya tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama, termasuk masyarakat.
Selama acara ini, pemuda tidak hanya berbicara, tetapi juga melakukan aksi nyata. Salah satu tindakan konkret adalah penandatanganan kesepakatan antara SRE dan Desa Bumi dari Yayasan Mochamad Thohir dalam penyediaan energi bersih melalui program Akselerasi Transisi Energi dengan Inklusif (AKTIF). Program ini bertujuan untuk memberikan akses listrik ke wilayah hutan adat, hutan sosial, dan wilayah dengan kegiatan ekonomi kreatif.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Menteri LHK, Alue Dohong, dan CEO Rakyat Merdeka Group, Kiki Iswara Darmayana, ikut menyaksikan penandatanganan kerja sama program AKTIF antara SRE dan Yayasan Mochamad Thohir.
Adipatra Kenaro dan Arija Taufiqqrahman, mahasiswa dari FKM UMJ, adalah dua di antara banyak delegasi yang aktif dalam berbagai sesi diskusi dan acara terkait permasalahan lingkungan. Mereka merasa senang dan memberikan apresiasi atas program yang dibuat oleh SRE dan Rakyat Merdeka yang memungkinkan para pemuda untuk berkontribusi secara aktif dalam mengurangi emisi. Mereka berharap agar pemuda lainnya juga bisa turut aktif dalam memperjuangkan isu-isu perubahan iklim, baik di tingkat nasional maupun internasional, dan menjadi bagian dari negosiator perubahan iklim dalam Konferensi COP 28.
Penulis: Adipatra Kenaro Wicaksana