Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Wirdatul Jannah, tengah menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional di Provinsi Songkhla, Thailand. Berikut adalah wawancara eksklusif, Wirdatul Jannah berbagi pengalamannya dalam program KKN Internasional :
#Bisa dijelaskan secara umum tentang kamu?
Saya Wirdatul Jannah, mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta dengan NPM 20201010100115, angkatan 2020. Saat ini, saya sedang menjalani program Kuliah Kerja Nyata (KKN) internasional di Thailand bersama 11 mahasiswa lainnya. Di dalam tim KKN ini, saya bekerja berdua dengan Shzalfa Azzahra, yang juga merupakan mahasiswa dari Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Jakarta. Kami berdua dipilih untuk mewakili universitas dalam program KKN internasional ini.
#Bisa ceritakan sedikit tentang program KKN internasional yang Anda jalani? Apa tujuan utama dari program ini?
Kuliah Kerja Nyata Internasional Universitas Muhammadiyah Jakarta merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa secara interdisipliner, institusional, dan kemitraan secara internasional sebagai salah satu perwujudan dari Catur Dharma perguruan tinggi Muhammadiyah. KKN internasional dilakukan dalam bentuk program pemberdayaan masyarakat sebagai implementasi dari Merdeka Belajar Kampus Mengajar (MBKM) pada skala internasional. Adapun sasaran kegiatan dapat berupa sekolah yang berada di luar negeri, lembaga internasional, universitas atau kolega di luar negeri, dan lembaga lainnya yang sudah melakukan MOU pada lingkup internasional.
Peserta KKN internasional akan melakukan pengabdian masyarakat selama 1 bulan di beberapa sekolah yang ada di Provinsi Songkhla, Thailand. KKN Internasional ini diikuti oleh 12 mahasiswa UMJ dari beberapa fakultas. Salah satunya dari Fakultas Kesehatan Masyarakat yang diwakili oleh 2 mahasiswa, yaitu Aisha Diva Caledonia yang mengabdi di Phattanasart Foundation School Thailand dan Wirdatul Jannah yang mengabdi di Prik Municipality School Thailand. Adapun bentuk kegiatan yang kami lakukan yaitu melakukan proses pengajaran Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia kepada siswa SD, SMP, dan SMA, memperkenalkan budaya Indonesia melalui praktik belajar tari tradisional dan praktik membuat beberapa makanan khas Indonesia, melakukan penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta gizi seimbang. Selain itu, kami melakukan pengajaran agama Islam melalui kegiatan mengaji qira’at dan al-quran.
Kegiatan KKN internasional ini bertujuan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengenal budaya negara setempat, mengembangkan upaya dakwah agama Islam, dan sebagai bagian dari proses pembelajaran mahasiswa untuk aktif terlibat dalam berbagai kegiatan internasional di tengah masyarakat dan dinamika budaya yang beragam. Selain itu, program ini menjadi parameter bagi pengembangan program pengabdian masyarakat di lingkungan UMJ agar mencapai standar internasional serta memiliki luaran yang terukur.
#Mengapa Anda memilih untuk menjalani KKN Internasional? Apakah ada alasan khusus atau motivasi yang mendorong Anda?
Motivasi kami untuk mengikuti KKN Internasional ini yaitu ingin menambah pengalaman kegiatan khususnya di tingkat Internasional, mengasah kemampuan berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris, Bahasa Thailand, dan Bahasa Melayu dengan masyarakat di sana, mempelajari kondisi sosial dan budaya masyarakat Thailand, mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama kuliah dalam kegiatan pengabdian masyarakat. Melatih mahasiswa berpartisipasi aktif dalam menganalisis dan memecahkan permasalahan yang dihadapi masyarakat di luar negeri, serta menjalin relasi dengan masyarakat di sana.
#Di mana lokasi pelaksanaan KKN Internasional Anda? Apa yang membuat tempat tersebut menarik untuk Anda pelajari dan bagi masyarakat setempat?
Lokasi pelaksanaan KKN Internasional UMJ 2023 berada di Provinsi Songkhla, Thailand. Lokasi tersebut cukup menarik untuk kami pelajari karena merupakan daerah dengan penduduk muslim terbanyak di negara Thailand khususnya di 3 wilayah (Pattani, Narathiwat, dan Yala). Lokasi tersebut juga berada di selatan Thailand dan berbatasan dengan wilayah Malaysia. Dengan penduduk muslim yang cukup banyak, membuat kami tertarik untuk mempelajari kondisi masyarakat muslim di sana mulai dari aspek sosial, ekonomi, budaya, dan rasa toleransi yang baik dengan penduduk nonmuslim di wilayah tersebut. Selain itu, kami cukup mudah untuk berbaur dengan penduduk sekitar karena mereka sangat ramah dan rasa persaudaraan sesama muslim yang cukup kuat. Untuk mencari makanan halal di sana pun tidak terlalu sulit karena masih banyak masyarakat muslim di tempat tersebut. Banyak terdapat destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi dan dipelajari seperti Central Mosque Songkhla, Folklore Museum, dan Wat Phra Non Laem Pho yang terdapat patung Buddha tidur dan sebagai tempat peribadatan umat Buddha. Kami juga mengunjungi Prince Songkhla University yang merupakan salah satu universitas yang ada di kota Hat Yai, Provinsi Songkhla, Thailand dan bertemu dengan mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang berkuliah di sana.
#Bagaimana pengalaman Anda dalam berinteraksi dengan masyarakat setempat? Adakah cerita atau pengalaman menarik yang ingin Anda bagikan?
Interaksi dengan Masyarakat disana sangat baik. walaupun mereka minim dalam berbahasa inggris, tapi mereka tetap mencoba untuk berkomunikasi dengan menggunakan aplikasi google translate. namun ketika dikelas, ketika kita sedang mengajar, kita akan di dampingi 1 orang guru dari thailand untuk mentranslatekan atau menerjemahkan kepada siswa-siswi nya dari bahasa inggris ke bahasa thailand. namun dengan demikian tidak enggan mereka untuk menyapa dan berbincang kepada kami. Interaksi sangat erat antara satu sama lain, bahkan antara pedagang dan pembeli, antara tetangga, antara kelompok agama dan ras memiliki interaksi yang baik dan saling menghormati. Selama sebulan saya di sini, saya hampir tidak pernah melihat permusuhan, apakah itu antar agama, atau apa pun. Di sekolah tempat saya mengajar, ketika ada perkelahian, itu segera diselesaikan pada saat itu, dan orang tua dari kedua belah pihak yang bertengkar tidak berkonflik, dan mereka bahkan saling meminta maaf. Interaksi sosial antar siswa juga baik, tidak ada bullying, dan tidak ada senioritas antara senior dan adik-adiknya. Semua berbaur bersama, dan berteman baik.Kami mendapatkan banyak sekali pengalaman yang sangat luar biasa.
Selama 1 bulan di Thailand, tentu banyak pengalaman baru dan menarik yang hadir dalam kehidupan saya. pengalaman yang sangat luar biasa saya bisa bertemu orang-orang hebat di thailand, lingkungan yang sangat baik dan ramah. mereka sangat welcome sehingga membuat saya nyaman. saya tertarik akan toleransi yang ada di negara thailand, seperti yang kita tahu negara gajah tersebut mayoritas Budha. tetapi antar agama sangat saling menghormati, sebagai contoh ketika di sekolah kita harus mengucapkan salam “Assalamu’alaikum kha?khap” atau “swadikha/khap”
Buddhisme adalah agama yang paling banyak dipraktikkan di Thailand jadi ada banyak biara besar yang merupakan tempat ibadah bagi umat Buddha. Sementara itu, Islam juga merupakan agama yang banyak diikuti oleh masyarakat Songkhla, terutama di sadao, banyak saudara dan saudari Muslim kita mengenakan jilbab dan bahkan kerudung, jadi ketika saya tiba di sini saya tidak merasa dikucilkan. Karena banyaknya orang yang menganut Islam, mencari makanan halal cenderung mudah, bahkan ada banyak makanan berlogo halal di supermarket sana. Meski begitu, sebagai seorang muslim, saya tetap berhati-hati dan harus berhati-hati dalam membeli makanan, harus memperhatikan logo halal, jangan sampai menyepelekan.
Hal lainya yang menarik yaitu saya sangat kagum dengan murid-murid disekolah yang saya ajarkan. Mereka begitu tertib dan sopan. mereka melakukan nya dengan teratur tentang semua hal. baik itu mengantri makanan di kantin sekolah (mereka disediakan makan siang dari sekolah), dan juga tertib ketika bell pulang sekolah berbunyi mereka bergegas membersihkan perkarangan sekolah setelah itu mereka kumpul di lapangan dan pulang dengan berbaris satu-persatu. sangat rapih dan teratur. seperti yang saya bilang, mereka saling mengasihi, tidak ada bullying. dan guru-guru disana juga sangat baik kepada murid-muridnya. tetapi satu hal yang bikin saya tercengang, disana sistem belajar-mengajar mereka sangat santai. mereka lebih banyak menghabiskan waktu belajar di luar kelas. dan setiap minggu mereka akan mengadakan acara seperti sport weeks, food weeks (masak), english camp,dll. mereka lebih aktif belajar di lapangan dari pada dikelas. bahkan dinkelas mereka hanya belajar 20-30 menit saja.
Ini pengalaman yang sangat berharga bagi saya bisa mengeksplorasi perkembangan Studi Islam, sosial dan budaya lokal di Thailand.Ini pertama kalinya saya menginjakan kaki di negara orang, awalnya saya berfikir sangat sulit untuk bertahan hidup di negara asing. tapi alhamdulillah saya bertemu dengan orang-orang baik yang sangat luar biasa. saya berterimakasih untuk waktu-waktu yang berharga selama 1 bulan telah memberikan pelajaran hidup yang sempurna bagi saya.
#Menurut kamu nih, gimana sih KKN Internasional ini berkontribusi pada perkembangan pribadi dan profesional kamu sebagai mahasiswa FKM UMJ?
Dengan mengikuti KKN Internasional ini tentunya berkontribusi cukup banyak untuk proses pembelajaran dan pengembangan kemampuan diri. Selain itu, sebagai mahasiswa kita perlu untuk terus belajar hal baru dan menerapkan pengetahuan dan keetrampilan yang dimiliki untuk membantu permasalahan yang terjadi di masyarakat. Selain itu menambah kepercayaan diri dalam mengeksplor kegiatan baru baik di dalam maupun di luar kampus dan di skala nasional maupun internasional. KKN Internasional ini sebagai wadah aktualisasi diri sebagai mahasiswa dan agen perubahan di masyarakat.
#Apa peran dan program kerja konkret yang kamu dan atau tim lakukan selama KKN Internasional?
Program kerja yang kami lakukan yaitu seputar kesehatan masyarakat dimana kami melakukan penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta pedoman gizi seimbang kepada siswa tingkat SMP dan SMA. Selain itu, kami melaksanakan program kerja pengenalan budaya Indonesia melalui pembelajaran tari tradisional dan praktik memasak makanan khas Indonesia. Selain itu, dari sisi pengajaran agama, kami melakukan kegiatan mengaji qira’at dan alquran. Kami juga melakukan praktik mengajar bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, praktik mencuci tangan dengan sasaran siswa tingkat SD.
#Gmn tuh kamu ngeliat dampak positif yang telah dicapai oleh proyek KKN Internasional terhadap masyarakat setempat disana?
dampak positif nya dapat dilihat dari cara mereka mempraktikan apa yang telah kita berikan dan mereka memanfaatkan akan hal tersebut. dan meraka sangat suka dengan apa proyek yang telah kita laksanakan sehingga itu bisa berdampak positif kepada mereka. kita saling bertukar ilmu, Belajar dan mengajar memberikan kita banyak hal baru yang dialami. Seberapa sabar kita memberikan materi agar mereka mengerti dan masuk ke dalam otak mereka. Belajar dan mengajar bukan hanya tentang 1 hal tetapi 2 hal, siswa dan siswa.
#Gmn kamu merasa bekerja dalam tim lintas budaya? Apakah ada tantangan khusus yang kamu dan atau tim hadapi?
Berdasarkan pengamatan saya setiap kali saya melakukan kegiatan di luar tempat mengajar saya, saya melihat bahwa ada beberapa perbedaan budaya di sini. Jika seseorang meninggal dan tahlilan diadakan, pengajian hanya dilakukan oleh laki-laki, perempuan hanya bertugas menyiapkan makanan, dan perempuan hanya bisa makan setelah laki-laki selesai makan. Juga, seperti di Indonesia, budaya keramahtamahan dan saling membantu sangat kuat. Saya tidak pernah merasa kesepian di sini, dan masyarakat serta tetangga selalu bersedia membantu dan bahkan menawarkan bantuan. Namun, sebagai bentuk penghormatan kepada orang tua, kita tidak harus melakukan “salim” sebagai bentuk penghormatan, cukup sapaan dan anggukan kepala saja sudah cukup sebagai bentuk penghormatan. Kejutan budaya yang saya alami di daerah Sadao ini adalah ketika suatu hari saya ingin membeli makanan untuk makan malam dan ingin menghabiskan waktu di sebuah kafe, ternyata pada jam 8 semua toko bersiap untuk tutup. Jika di Indonesia kafe dan toko bisa buka hingga 24 jam, di sini mereka tutup secepatnya saat sudah larut malam. Selain itu, budaya makan menggunakan tangan juga tidak diterapkan di sini, rata-rata orang makan menggunakan sendok. Saya ingat sekali, ketika kami anggota kkn internasional makan di KFC bersama, kami makan menggunakan tangan kami, kemudian semua orang di sana memperhatikan kami dan berbisik, saat itulah kami menyadari perbedaan budaya ini karena rata-rata makan menggunakan sumpit atau sendok, bahkan di kota-kota kecil. Kemudian untuk bentuk bangunan di sini, hampir setiap rumah memiliki jeruji besi sebagai bentuk upaya mengamankan rumah. Untuk bangunan masjid sama dengan yang ada di Indonesia, dari segi desainnya bahkan sangat mirip dengan yang ada di Indonesia, namun untuk wihara dan mezbah persembahan dewa, bentuknya berbeda dengan yang ada di Bali, desainnya lebih detail dan kaya akan banyak patung dan mezbah persembahan dewa dibuat tinggi dan ditempatkan secara teratur, Bukan di tempat-tempat sembarangan seperti di jalan atau di tempat-tempat yang mudah diinjak karena dianggap sangat suci.
#Apa pesan atau saran yang kamu ingin sampaikan kepada mahasiswa lain atau publik yang mungkin tertarik untuk mengikuti jejak kamu dalam menjalani KKN Internasional?
Kuliah Kerja Nyata (KKN) benar- benar menjadi bentuk pendidikan bagi mahasiswa untuk memberikan pengalaman dan mengenal kebudayaan dan melihat perbandingan kehidupan masyarakat kedua negara. Melalui program KKN ini, kita dapat dikenalkan langsung dengan kehidupan bermasyarakat secara langsung dengan segala permasalahannya. Dengan menemukan permasalahan di masyarakat, kita dituntut untuk mencari solusi melalui mekanisme sistem kerja ilmiah interdisipliner masing-masing. dan KKN Internasional ini sangat menarik untuk di ikuti, selain bertukar bahasa kita juga bertukar agama budaya dan eksplor negara tersebut, dan tentu banyak hal menarik lain nya yang dapat kita jadikan sebagai pengalaman.
Namun, saran nya bagi adik tingkat atau publik lain nya harus benar-benar mempersiapkan sumberdaya dan keadaan yang sesuai dengan keilmuan masing-masing. Kurang maksimal nya penerapan ilmu mengalami kesulitan untuk mencurahkan program kerja sesuai keilmuan. Hubungan kedekatan Bersama dengan masyarakat juga harus terjalin dengan tulus dan menyatu. Dan tidak lupa tetap menikmati masa KKN ini dengan mengeksplore atau piknik sembari mengabdi kepada masyarakat.