Rabu, 05 Juli 2023 – Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) terus melangkah dengan misi mulia yang diemban sejak berdirinya, yaitu berkontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Kali ini, UMJ telah menyiapkan berbagai jenis beasiswa yang dapat diikuti oleh mahasiswa dan calon mahasiswa, sebagai bentuk nyata dari komitmen mereka. Total dana yang disalurkan untuk beasiswa mencapai Rp 10 miliar setiap tahunnya.
Rektor UMJ, Ma’mun Murod, mengungkapkan, “Salah satu misi Muhammadiyah sejak awal adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan di Indonesia memang memiliki tantangan biaya yang tinggi. Oleh karena itu, Muhammadiyah telah mengatasi masalah tersebut dengan menyediakan beragam beasiswa.” Hal ini disampaikan kepada Republika pada Rabu (5/7/2023).
Sumber dana beasiswa berasal dari internal kampus serta kerja sama dengan pihak eksternal. Ma’mun memberikan contoh kerja sama beasiswa dengan pihak lain, seperti Beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dan Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI), yang merupakan program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
“Selain itu, ada juga Youth Leader Scholarship (YLS), sebuah beasiswa khusus untuk pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Beasiswa ini setara dengan KIP dari pemerintah. Artinya, siswa yang lolos seleksi akan mendapatkan keringanan biaya SPP dan masih menerima dukungan biaya hidup bulanan,” jelas Ma’mun.
Berdasarkan daftar lengkap beasiswa UMJ yang diterima oleh Republika, hingga saat ini terdapat 12 jenis beasiswa yang dapat diikuti oleh mahasiswa dan calon mahasiswa baru UMJ. Untuk calon mahasiswa baru, terdapat beasiswa YLS, KIP Kuliah, Kader Muhammadiyah, Parsial, Hafidz Quran, Mahasiswa Prestasi, dan YBJ.
Sedangkan untuk mahasiswa UMJ, terdapat lima jenis beasiswa yang dapat diikuti. Pertama, beasiswa LazisMu UMJ. Kedua, beasiswa berdasarkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang mencerminkan prestasi akademik mahasiswa. Ketiga, beasiswa olahraga yang diberikan berdasarkan prestasi non-akademik mahasiswa. Keempat, beasiswa unggulan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Terakhir, beasiswa dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
“Secara keseluruhan, setiap tahun kami mengalokasikan dana beasiswa sekitar Rp 10 miliar dengan tujuan yang sangat beragam,” ungkap Ma’mun.
Ia juga menjelaskan bahwa mengikuti program beasiswa di UMJ tidaklah sulit. Selama mahasiswa dan calon mahasiswa baru memenuhi persyaratan yang ditetapkan, mereka berkesempatan untuk mendapatkan beasiswa tersebut. Meskipun prosesnya relatif mudah, Ma’mun menegaskan bahwa seleksi penerimaan beasiswa di UMJ dilakukan dengan ketat dan tidak sembarangan.
“Prosesnya tidak sulit, kecuali bagi mereka yang ingin berbohong. Meskipun mudah, seleksinya tetap ketat,” tambahnya.
Ma’mun juga mengungkapkan bahwa tingkat partisipasi mahasiswa dan calon mahasiswa baru UMJ dalam program beasiswa cukup tinggi. Hal ini perlu menjadi perhatian serius pemerintah. Menurutnya, jumlah peserta beasiswa yang tinggi menunjukkan pentingnya mempertahankan anggaran 20 persen untuk pendidikan yang telah diamanatkan oleh konstitusi, sehingga tidak boleh dipotong sembarangan.
Ref: Republika