31
Tim program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) memberikan bantuan alat hidroponik kepada Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan (P4S) Hidroponik Generik, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Baca juga : 8 Judul PKM Mahasiswa UMJ Lolos Pendanaan Kemedikbudristek
Tidak hanya alat, tim PKM terdiri dari dosen dan mahasiswa itu juga melakukan proses instalasi bersama pada Selasa (03/09/2024). Mereka adalah Lorenta In Haryanto, SE., M.Sc., Prof. Dr. Tri Yuni Hendrawati, M.Si., Darto, dan dua mahasiswa yaitu Febri Yani dan Firgi Adha Listanto.
Mereka mengusung program PKM berjudul “Peningkatan Pendapatan Usaha Tani Hidroponik Generik dengan Penerapan Teknologi Panel Surya pada Pompa Mesin Air”. Program itu memenangkan hibah DRTPM Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat dengan Nomor Kontrak Utama: 125/E5/PG.02.00.PL/PM.BARU/2024.
Serah terima bantuan alat dan pelatihan hidroponik dilaksanakan sebagai bentuk budi daya tanaman yang memanfaatkan air tanpa media tanah, dengan memfokuskan pada pemenuhan hara nutrisi bagi tanaman.
Pelatihan hidroponik merupakan dasar dari diadakannya kegiatan utama yaitu pemanfaatan tenaga matahari sebagai pengganti listrik untuk mesin pompa air.
Rakitan hidroponik yang dikerjakan sebanyak 54 lubang menggunakan sistem NFT (Nutrient Film Technique). Menanam tanaman menggunakan cara ini memerlukan pompa air agar nutrisi yang mengalir bersama air dapat dialirkan ke akar-akar tanaman.
Apabila pompa berhenti berjalan, semua hara di dalam pipa akan habis dan tanaman akan mengering dalam hitungan jam.
“Air merupakan komponen penting dalam sistem hidroponik. Penggunaan listrik sebagai sumber energi pada sistem NFT menyebabkan biaya yang tinggi sehingga diperlukan alternatif sumber daya lain yang lebih hemat biaya” ujar Latifah, ketua P4S Hidroponik Generik.
Kelompok tani Hidroponik Generik memproduksi bayam hijau dan bayam merah secara rutin setiap pekan. Dengan luas lahan sebesar 200 m2, kelompok tani ini memiliki kapasitas produksi mencapai 600 kg per bulan.
Jalur pemasaran pun sudah terjalin dengan perusahaan pemasok dan supermarket, tetapi produksinya masih belum mampu memenuhi permintaan.
Maka dari itu, Ketua Tim PKM Lorenta berharap melalui hibah dari Kemdikbudristek ini diharapkan penambahan alat hidroponik NFT mampu meningkatkan produksi dan membantu mengatasi permasalahan mitra.
Ia menerangkan, program ini adalah kelanjutan dari rangkaian sosialisasi, pelatihan dan penyusunan pembukuan keuangan, serta pelatihan dan pendampingan pembuatan akun Instagram terintegrasi Whatsapp Business.
“Pelaksanaan kegiatan ini sekaligus dituangkan dalam perjanjian kerja sama dengan institusi baik MoA (memorandum of agreement) maupun IA (implementation of agreement),” ungkap Lorenta.
Editor : Dian Fauzalia
UMJFEED