Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) memiliki banyak program beasiswa yang disediakan untuk kader Muhammadiyah dan masyarakat luas. Beasiswa itu ditegaskan Rektor UMJ Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si., untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia termasuk pemuda sebagai aset bangsa.
Hal itu disampaikannya saat sambutan di acara pembukaan FIP Cup V di Auditorium Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UMJ, Rabu (19/06/2024). Gelaran yang diawali dengan Seminar Kepemudaan ini mengusung tema “Pemuda Berkemajuan, Indonesia Maju”.
Baca juga : Kaprodi POR FIP UMJ Terima Penghargaan dari BAPOMI DKI Jakarta
Pemuda akan melanjutkan tonggak kepemimpinan dan memajukan bangsa Indonesia. Menurut Ma’mun, pemuda Indonesia menghadapi tantangan menuju Indonesia Emas 2045. Tantangan itu berupa kondisi politik yang liberal.
Tantangan itu yang kemudian menurut Ma’mun menjadikan pendidikan sebagai kebutuhan primer untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia. Ma’mun menuturkan, demi mendukung peningkatan IPM, UMJ memberikan banyak beasiswa untuk memudahkan akses pendidikan bagi masyarakat seluas-luasnya.
Tema yang diusung pada Seminar Kepemudaan sebagai pembuka rangkaian acara dinilai Ma’mun sangat berkorelasi. “Pemuda yang berkemajuan, akhirnya akan menghasilkan Indonesia maju. Itu sangat korelatif asal semua pihak bersepakat yang bisa memajukan Indonesia adalah kalangan muda,” ungkapnya.
Pemuda berkemajuan menurut Ma’mun harus memiliki integritas dan tidak cengeng. Menurutnya, integritas hanya akan terbentuk dalam suasana yang mendukung lahirnya integritas. “Mohon maaf, saat ini di Indonesia suasananya tidak mendukung itu,” katanya.
Ia mencontohkan beberapa fenomena politik yang suasananya tidak mendukung lahirnya integritas, di antaranya pemilihan umum. Bahkan event-event sejenis yang digelar mahasiswa adalah salah satu cara untuk survive di tengah banyaknya tantangan.
“Generasi yang akan datang cukup banyak tantangan. Zaman saya masih era lama, otoriter. Saat ini sangat liberal, dan dampak politik merambah ke mana-mana. Masalah di Indonesia itu hulunya ada di politik,” ungkap Ma’mun.
Pemuda berkemajuan juga tidak boleh cengeng. Oleh karenanya, Ma’mun menilai penting menjadi aktivis di kampus karena tidak hanya melatih daya pikir tapi juga mental.
“Insyaallah aktivis tidak cengeng. Rasanya jarang aktivis setelah lulus menganggur. Memilih kampus kemudian menjadi aktivis itu pilihan yang niscaya,” katanya.
Rangkaian FIP Cup V diawali dengan Seminar Kepemudaan yang menghadirkan Direktur Sosial Budaya Bantelkam Polri Brigjen. Pol Arif Rahman, SH., sebagai keynote speaker.
Para peserta juga menyimak dengan seksama para pembicara yaitu Kepala Bidang Kepemudaan Dispora Tangsel Deden Umaidi, Tenaga Ahli Staf Presiden Bidang Pemuda dan Olahraga Harsen Roy Tampomuri, dan KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia) DKI Jakarta Naufal Abidzar.
Turut hadir Wakil Rektor IV UMJ Dr. Septa Candra, MH., Dekan FIP UMJ Dr. Iswan, M.Si., Ketua BEM FIP UMJ, Ketua Pimpinan Komisariat IMM FIP UMJ, Ketua dan segenap pengurus himpunan dan lembaga mahasiswa di lingkungan FIP UMJ.
FIP Cup adalah program kolaborasi lembaga kemahasiswaan di FIP UMJ yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) beserta seluruh himpunan mahasiswa di lingkungan FIP UMJ, dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat FIP UMJ.
Rangkaian FIP CUP V digelar sejak tanggal 19 hingga 29 Juni 2024. Sebanyak 6 perlombaan yang memeriahkan FIP Cup V yaitu futsal, badminton, tari tradisional, musikalisasi puisi, MTQ, dan e-sports (Mobile Legend).
Dari keterangan panitia pelaksana, FIP Cup V diikuti oleh total 106 siswa SMA/SMK/se-derajat, dan 396 mahasiswa.
Editor : Budiman
Artikel Rektor: Program Beasiswa UMJ Upaya Tingkatkan Indeks Pembangunan Manusia pertama kali tampil pada Universitas Muhammadiyah Jakarta.
UMJFEED