Tangerang Selatan, 20 September 2023 – Beberapa mahasiswa dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKM UMJ) secara resmi mengikuti rangkaian kegiatan yang diadakan oleh Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) bekerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Kegiatan ini bertujuan untuk melibatkan para akademisi dan praktisi yang memiliki semangat dan dorongan kuat untuk melakukan perubahan dalam transisi dunia menuju masa depan energi berkelanjutan melalui Konferensi Energi Internasional (IEC) dengan tema “Kolaborasi dalam Aksi untuk Peta Jalan Energi Inklusif”. Acara ini diselenggarakan selama 2 hari, dimulai dari tanggal 15 hingga 16 September 2023, di Hotel JS Luwansa, Jakarta.
Menjelang Pertemuan Menteri Energi ASEAN (AMEM) ke-41, Koordinator Kerja Sama Energi di bawah Sekretariat Ketua ASEAN 2023, bekerja sama dengan Purnomo Yusgiantoro Centre (PYC), menyelenggarakan kegiatan Konferensi Energi Internasional (IEC) dengan tujuan untuk menyoroti pentingnya manajemen sisi permintaan dalam regulasi energi di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mendukung transisi energi dan mencapai target emisi nol bersih. Pada IEC PYC tahun ini, ini akan menjadi konferensi ke-4 di tahun 2023. Ada sekitar 5 mahasiswa FKM UMJ yang turut serta aktif dalam kegiatan ini dengan mengikuti berbagai sesi pleno dan sesi paralel dengan sub-topik yang sangat menarik.
Acara dimulai dengan konferensi kepada media yang dipimpin oleh Filda C. Yusgiantoro, Chairperson the Purnomo Yusgiantoro Center, diikuti oleh pidato utama oleh Ketua Institut Pembangunan Berkelanjutan & Pusat Climate Works Monash, John Thwaites, dan pidato penyambutan oleh Bapak Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia.
Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam sambutannya mengapresiasi penyelenggaraan acara ini karena menurutnya dalam melaksanakan transisi energi di ASEAN dan Indonesia diperlukan kolaborasi dengan banyak mitra serta pemangku kepentingan. “Sungguh suatu kebahagiaan bagi saya untuk menyambut hangat seluruh peserta Konferensi Energi Internasional PYC 2023, sebagai bagian acara dari Kepemimpinan Indonesia di ASEAN. Kepada peserta yang hadir, saya menghimbau agar dapat berpartisipasi secara aktif dan berkontribusi secara konstruktif dalam Konferensi ini,” ujar Arifin sesaat sebelum membuka konferensi.
Setelah sesi pembuka dan sambutan, dilanjutkan dengan Sesi Pleno. Dalam sesi pleno ini, akan disampaikan tujuan-tujuan tersebut dari lima perspektif, yaitu Perspektif sumber daya manusia, Perspektif energi, Perspektif pendidikan, Perspektif transportasi, dan Perspektif industri. Tujuan dari sesi ini adalah untuk memberikan wawasan dan temuan terkini mengenai strategi dari para pakar ternama dari berbagai sudut pandang. Sesi ini juga bertujuan untuk mengedukasi peserta mengenai pentingnya kolaborasi dalam pasokan dan sisi permintaan untuk menciptakan peta jalan transisi energi yang inklusif, khususnya di ASEAN dan Indonesia.
Dalam pembahasan sidang pleno mengenai Perspektif, turut hadir pula Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Dalam sidang pleno, Nadiem membahas tentang Perspektif sumber daya manusia dan Perspektif pendidikan, yang membahas transformasi sistem pendidikan ASEAN menuju transisi yang berkeadilan. Menurut beliau, pendidikan untuk transisi yang adil harus menegaskan pentingnya guru dan siswa sebagai agen transformasi agar dapat mendorong praktik dan pendekatan pendidikan kritis yang bisa mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon dan yang menghargai karakteristik keadilan, yang mencakup kesetaraan, kewajaran, dan keadilan untuk membangun kurikulum yang mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.
Selain itu, turut hadir juga Menteri Pendidikan Singapura, Mr. Chan Chun Sing, yang turut serta membahas persoalan dunia pendidikan pada sidang pleno tersebut. Delegasi dari FKM UMJ dipercayai untuk mengikuti pembahasan mengenai Sumber Daya Manusia (SDM) dalam sesi pleno tersebut.
Dimas Imam Prayogo, salah satu delegasi dari Mahasiswa FKM UMJ , menuturkan kesannya, “Pentingnya mempersiapkan sumber daya manusia, supaya Indonesia net zero emisi, termasuk program transisi energi, semakin jelas melalui konferensi ini. Mari kita dukung program tersebut. Selain itu, potensi kolaborasi antara kementerian dan negara anggota ASEAN sangat diperlukan untuk mendukung dan mencapai rencana tersebut, terutama kolaborasi lintas sektor akademisi. Semoga upaya kolaboratif ini dapat berkontribusi untuk mendorong transisi energi tidak hanya di Republik Indonesia tetapi juga di kawasan ASEAN,” kata Dimas, selaku delegasi dari FKM UMJ.
Acara ini berlangsung sejak tanggal 15-16 September 2023 di Hotel JS Luwansa Jakarta, dan juga merupakan salah satu bagian dari rangkaian HUT Pertambangan dan Energi ke-78. PYC IEC tahun 2023 ini merupakan kegiatan konferensi energi internasional yang ke-4 yang telah rutin diadakan dua tahunan oleh PYC sejak tahun 2017. Kegiatan konferensi ini mempertemukan berbagai pemangku kepentingan di sektor energi skala lokal maupun internasional, termasuk mahasiswa, peneliti, ahli atau pakar energi, sektor swasta, dan perwakilan pemerintah. Para pemangku kepentingan tersebut hadir dalam rangka mendiskusikan isu-isu energi global, regional ASEAN, maupun tingkat lokal Indonesia. (SF)
Penulis : Adipatra Kenaro Wicaksana
Editor : R.K