Jakarta, 18 Juli 2024 – Kelapa sawit merupakan komoditas perkebunan yang penting bagi perekonomian Indonesia. Untuk memberikan edukasi mengenai biodiesel, Focus Group Discussion (FGD) diinisiasi oleh Sawitsetara dan didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Mahasiswa dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKM UMJ) diundang secara resmi dan mengikuti berbagai rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh BPDPKS tersebut. Kegiatan ini diadakan pada Kamis, 18 Juli 2024, di Hotel Santika Premiere Slipi, Jakarta.
Acara FGD ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan untuk menyamakan persepsi tentang biodiesel. Kegiatan ini menghadirkan Bapak Achmad Mulizal Sutawijaya selaku Kepala Divisi Perusahaan BPDPKS, Bapak Dr. Ir. Gulat ME Manurung, MP.,C.IMA selaku Ketua Umum DPP APKASINDO, Bapak Rapolo Hutabarat selaku Ketua Bidang Sustainability APROBI, dan Ibu Bina Restituta Barus dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Selain itu, turut diundang beberapa kampus mitra APKASINDO bidang kampanye sawit, termasuk perwakilan dari FKM UMJ.
Gelaran ini direncanakan dibuka oleh Direktur Eksekutif PASPI, Dr. Ir. Tungkot Sipayung, dan dihadiri oleh berbagai organisasi seperti GPPI, APOLIN, GIMNI, SPKS, ASPEO PIR, SAMADE, GAPKI, FPSI, MAKSI, DMSI, Forum Mahasiswa SAWIT (Formasi) Indonesia, serta beberapa kampus mitra APKASINDO dengan total kurang lebih 200 peserta. FGD bertemakan “Biodiesel Membangun Negeri” ini membahas berbagai topik, mulai dari peran BPDPKS dalam akselerasi B40, biodiesel dan masa depan petani sawit, peran APROBI dalam kebijakan transisi energi, hingga biodiesel sebagai sumber energi ramah lingkungan.
Kegiatan ini dibuka dengan sambutan oleh Ketua Umum DPP APKASINDO, Dr. Ir. Gulat ME Manurung, MP.,C.IMA, yang mengatakan bahwa biodiesel bukan hanya masa depan Indonesia, tetapi juga masa depan dunia. “Kita sekarang harus fokus memperbaiki sektor hulu, khususnya perkebunan sawit rakyat. Urusan hilirisasi dan turunan minyak sawit, Indonesia sudah juaranya, terutama mengenai teknologi energi berbasis minyak sawit (biofuel),” kata Bapak Gulat.
Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Achmad Mulizal Sutawijaya, Kepala Divisi Perusahaan BPDPKS. Beliau menjelaskan bahwa program biodiesel melibatkan pendanaan, edukasi, dan proses mandatori. Ia menekankan pentingnya meluruskan misinformasi terkait manfaat biodiesel yang sering dianggap hanya menguntungkan koperasi dan tidak bermanfaat bagi petani swadaya. Dia juga menyoroti peran mahasiswa sebagai duta informasi yang cepat menyebarkan pengetahuan di kalangan mereka.
Selanjutnya, Ibu Bina Restituta Barus dari BRIN menyampaikan bahwa sawit merupakan anugerah besar bagi Indonesia. “Sawit adalah emas yang bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya dari hulu hingga hilir,” ujarnya. Ia mendorong mahasiswa untuk melihat sawit sebagai peluang besar di masa depan.
Kegiatan ini merupakan upaya mengedukasi masyarakat terkait energi terbarukan dari sawit dan biodiesel, serta program pemanfaatan dana sawit untuk biodiesel. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi pengenalan bahwa program biodiesel dapat mengendalikan over stok TBS dari petani.
Salah satu perwakilan dari Mahasiswa FKM UMJ, Calon Mahasiswa Terbaik dan Aktivis Lingkungan Joko Priono, mengatakan, “Peran kita sebagai mahasiswa yang masih panjang jalannya ke depan adalah memastikan bahwa sawit ini adalah anugerah yang bisa teman-teman gunakan sebagai modal di masa depan. Kita harus mengupayakan agar sawit dapat bermanfaat untuk dunia.” Joko Priono juga menyampaikan harapannya agar FGD ini dapat menjadi langkah awal untuk menyamakan persepsi dan menyelesaikan berbagai tantangan dalam industri biodiesel, sekaligus meningkatkan dukungan terhadap program-program pemerintah terkait kelapa sawit.
Penulis: Adipatra Kenaro Wicaksana