20
Lembaga Pengkajian dan Penerapan Al-Islam Kemuhammadiyahan (LPP-AIK UMJ), mengadakan Kajian Rutin pentingnya ibadah untuk keselamatan dunia dan akhirat kepada civitas academica UMJ. Kajian kali ini membahas isi kandungan surah Al-Jumu’ah ayat 9-11 di Masjid At-Taqwa, Jumat (23/08/2024).
Baca juga : Muhammad dan Al-Qur’an Rahmat Bagi Seluruh Alam
Sebagai pemateri dalam kajian tersebut, Kepala Bidang Penerapan Kampus Islam LPP-AIK UMJ Dr. Adi Mansah, M.Ag. mengatakan bahwa pada ayat ke-9, Allah memerintahkan apabila telah diseru untuk mendirikan salat Jumat, maka bersegeralah ke masjid jangan sampai berleha-leha dan lalai karena pekerjaan.
“Artinya semua aktivitas harus berhenti ketika mendengar azan. Kadang kita merasa salat waktunya tidak cukup padahal lebih dari cukup,” katanya.
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMJ itu menyampaikan bahwa di ayat ke-10, jika sudah salat, silakan bertebaran di muka bumi untuk bekerja dan melakukan hal-hal baik lainnya. Namun, jangan lupa dengan pertanggungjawaban di akhirat atas segala hal yang dilakukan di dunia.
“Agar yang kita lakukan berkah, kita perlu bersyukur. Jika kufur, maka akan tidak cukup dan selalu merasa kekurangan. Rasa syukur akan mencukupi kebahagiaan kita sehingga keberkahan muncul. Lebih lanjut, kita juga bisa mengingat Allah dengan zikir yang paling baik, yaitu la ilaha illallah,” jelas Adi.
Terakhir, ia mengisahkan bahwa ayat ke-11 turun ketika Nabi Muhammad berkhotbah pada hari Jumat, tiba-tiba datanglah pedagang dengan berbagai macam dagangannya. Lalu, para sahabat bergegas mendatanginya sehingga tidak ada yang tinggal mendengarkan khotbah kecuali 12 orang.
Pada ayat tersebut, Allah mencela perbuatan orang-orang mukmin yang lebih mementingkan pedagang daripada Rasulullah, sehingga mereka meninggalkan Nabi Saw. Lantas, Allah memerintahkan Nabi supaya menyampaikan kekeliruan perbuatan mereka dengan menegaskan apa yang di sisi Allah jauh lebih baik daripada keuntungan dan kesenangan dunia.
“Banyak yang mementingkan dunia daripada akhirat. Padahal pahala dari sisi Allah lebih baik daripada kesibukan duniawi karena Allah pemberi rezeki yang terbaik,” pungkas Adi.
Kajian rutin berlangsung setiap Jumat pagi dengan agenda tadarus dan mengkaji surah dalam Al-Qur’an. Tujuannya untuk pembinaan civitas academica UMJ dalam bidang keagamaan sekaligus implementasi darma keempat dari PTMA, yaitu AIK.
Saat ini UMJ telah meraih akreditasi Unggul dan Kajian Rutin merupakan ikhtiar LPP-AIK UMJ untuk pengembangan sumber daya manusia di lingkup kampus.
Editor : Dian Fauzalia
UMJFEED