Kamis, 12 Januari 2023 – Kontribusi Pohon Untuk Kelangsungan Hidup Manusia.
Sejak masa pendidikan di sekolah dasar, kita selalu diajarkan untuk melestarikan lingkungan dengan menanam dan merawat pohon. Katanya pohon menghasilkan oksigen untuk makhluk hidup. Ditambah lagi adanya ancaman perubahan iklim yang menghantui seluruh penduduk bumi, mendorong manusia untuk menciptakan gerakan menanam pohon. Sebenarnya apa saja sih kontribusi pohon di hidup kita? Bagaimana pohon bisa punya kontribusi untuk kita dan bumi?
Kontribusi Pohon di Hidup Kita
Pohon memiliki banyak kontribusi untuk manusia dan seluruh makhluk hidup. Bukan hanya menyediakan oksigen gratis, tapi juga menjadi tempat penyimpanan karbon yang tidak dimiliki oleh makhluk hidup lain di bumi. Hal tersebut diungkap oleh Ernyasih, SKM., M.K.M., dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta pada Minggu (08/01) lalu. Lebih lanjut Ernyasih menjelaskan tentang pentingnya keberadaan pohon yang sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia dan alam semesta. Beliau juga merinci beberapa kontribusi pohon bagi alam semesta.
Meredam Gas Rumah Kaca
Pohon berperan penting dalam meredam gas rumah kaca yang menjadi penyebab utama pemanasan global dan perubahan iklim. Pohon berfungsi menyimpan karbon yang menjadi sumber utama penyebab pemanasan global. Dengan adanya pohon, zat karbon akan diikat oleh pohon dan disimpan untuk menjadi bahan makanan yang akan diproses dalam fotosintesis. Tumbuh-tumbuhan membutuhkan karbon dioksida (CO2) untuk melakukan fotosintesis yang kemudian akan menghasilkan oksigen (O2). Dari penjelasan tersebut terlihat bahwa antara manusia dan tumbuhan terjalin hubungan saling menguntungkan atau simbiosis mutualisme. Ernyasih juga mengatakan bahwa zat karbon dioksida dan oksigen di dalam atmosfer ini semakin seimbang bila sebaran pohon-pohonnya pun rata.
Sumber Kehidupan Makhluk Hidup
Selain sebagai tempat penyimpanan karbon, pohon juga berfungsi untuk konservasi tanah, hingga mengatur siklus air. Pohon akan menyokong sistem makanan alam dan manusia. Pohon juga merupakan rumah bagi spesies yang tidak terhitung jumlahnya. Namun, era modernisasi yang menuntut dilakukan pembangunan sangat pesat, menyebabkan banyak pohon ditebang. Hal tersebut memutus mata rantai kehidupan, beberapa jenis hewan akan berkurang dan hampir punah karena habitatnya telah rusak. Berkurangnya jumlah pohon juga berkaitan erat dengan jumlah pasokan oksigen dan tingkat polusi udara akan cenderung meningkat. Demikian pula jumlah pasokan air dalam tanah semakin berkurang, sehingga akan menyebabkan kesulitan bagi masyarakat memperoleh air bersih.
Menjaga Kualitas Udara
Warga Ibu Kota seringkali ketar-ketir melihat angka kualitas udara, mengingat sangat berkaitan dengan kesehatan sistem pernapasan. Selain karena dampak dari aktivitas manusia mulai dari transportasi, industri, hingga rumah tangga, kualitas udara juga ditentukan oleh jumlah pohon. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pohon memiliki tempat penyimpanan zat karbon dan mensuplai oksigen. Ernyasih memberikan bocoran bahwa, 1ha Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dipenuhi pohon besar akan menghasilkan 0,6 ton oksigen untuk 1500 orang per hari, dan dapat menyerap 2,5 ton karbon dioksida. Oksigen sangat dibutuhkan untuk pemeliharaan lingkungan, beserta flora dan fauna, sehingga menghasilkan konservasi keanekaragaman ragam hayati yang semakin banyak.
Menyimpan Air
Kualitas dan kuantitas air bersih juga ditentukan oleh pohon. Pohon berfungsi meregulasi siklus air. Ernyasih menjelaskan 1 hektar RTH, pohon dapat menyimpan 500 m³ air tanah per tahun dan selain itu dapat mentransfer air sebanyak 4000 liter per hari.
Menurunkan Suhu Udara
Pernah merasa kantuk atau bahkan tertidur saat duduk dekat pohon di siang hari? Kalau iya, mungkin kamu terlalu menghayati kesejukkan dan keteduhan udara di sekitar pepohonan, karena pohon punya skill suhu 5-6⁰C. Bayangkan suhu 30⁰C bisa terasa jadi 24⁰C. Kalau begitu, rumah yang dipenuhi pepohonan rindang sepertinya tidak perlu pasang pendingin ruangan.
Meredam Kebisingan
Untuk kamu yang tidak suka bising, menanam pohon di rumah bisa jadi solusi. Selain skill menurunkan suhu udara, pohon juga bisa meredam kebisingan antara 25-80%.
Mengurangi Kekuatan Angin
Peribahasa mengatakan, semakin tinggi pohon, semakin kencang angin menerpanya. Seberapapun kuat angin menerpa, pohon bisa mengurangi kekuatan angin sebesar 75-80%. Sudah jelas bukan, kontribusi pohon begitu besar? Otomatis kalau pohon tidak ada, manfaatnya juga tiada. “Kita tahu bahwa pohon itu sangat bermanfaat bagi kehidupan. Namun kita sering memperlakukan pohon sebagai sesuatu yang harus dipanen untuk keuntungan ekonomi atau sebagai ketidaknyamanan dalam pembangunan yang sedang berlangsung,” kata dosen yang juga Ketua Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FKM UMJ tersebut.
Pembangunan dan modernisasi seringnya mengubah lansekap menjadi tampilan khas perkotaan yang didominasi oleh gedung bertingkat lengkap dengan jalan aspal atau beton. Perbandingan lahan terbuka hijau dengan lahan industri maupun untuk kebutuhan lainnya tidak sebanding. “Ketika pohon banyak ditebang, maka polusi semakin meningkat sehingga akan mempengaruhi kehidupan manusia terutama pada saluran pernapasan pada seseorang yang memiliki sensitifitas pernapasan seperti asma, dan menimbulkan dampak panjang berupa bronkitis. Mereka akan sulit bernapas, sampai pada penelitian terbaru, bahkan banyak kematian akibat polusi udara,” ungkap Ernyasih. Polusi udara juga berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Ernyasih menjelaskan bahwa terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa dengan menghabiskan waktu di dekat pohon dan rumput akan mengurangi gejala pada anak-anak dengan gangguan hiperaktif defisit perhatian. Dengan adanya pohon akan mengurangi perhatian pada anak yang hiperaktif karena anak akan merasa lebih tenang. “Dan telah ditemukan banyak penelitian yang telah mendokumentasikan korelasi positif antara ruang hijau dan kinerja anak-anak di sekolah, mereka akan bisa berkonsentrasi dengan penuh dibandingkan dengan anak-anak yang sekolah di dekat jalan raya,” pungkas Ernyasih.
Solusi dari Masalah Polusi
Seiring meningkatnya polusi udara yang berpengaruh pada kualitas udara, penting bagi kita untuk terus melakukan melakukan pelestarian alam mulai dari menanam hingga merawat pohon. Upaya tersebut perlu dilakukan oleh seluruh lapisan, mulai dari masyarakat hingga pemerintah di level kebijakan dan fasilitator. Salah satu gerakan penting yang patut dirayakan adalah Gerakan Satu Juta Pohon setiap 10 Januari. Dosen asal Jakarta ini mengatakan, “Manusia memiliki posisi penting sebagai garda terdepan untuk melindungi keseimbangan ekosistem dan melestarikan daya dukung kelestarian. Dengan demikian manusia mempunyai peran sebagai khaliaftu fil’ard yang seyogyanya harus bersikap arif dan bijaksana dalam mengelola kekayaan alam di bumi.” Menurutnya mahasiswa juga memiliki peran penting sebagai generasi muda yang dapat memberikan edukasi pada sesama pemuda dan masyarakat untuk menanam pohon dan menjaga kelestarian alam. Manusia harus ramah terhadap alam semesta sehingga kelestarian lingkungan tetap terjaga. Apabila kewajiban sebagai khalifah di bumi (dalam konteks menjaga lingkungan) tidak dijalankan dengan baik, maka yang terjadi adalah bencana. “Erosi, banjir, adalah beberapa contoh dampak nyata yang mengintai manusia ketika pohon sudah tidak ada, oleh karena itu, perlu adanya penghijauan atau reboisasi yang membawa manfaat bagi manusia dan alam,” tegas Ernyasih.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dijelaskan bahwa seorang muslim harus menanam sebatang pohon atau menabur benih ke tanah, sehingga tercipta keseimbangan alam. Maka dari itu, menanam pohon dapat menjadi salah satu solusi karena akan menjadi area resapan yang baik. “Gerakan menanam satu juta pohon memiliki tujuan untuk melestarikan lingkungan dan menanam pohon yang memiliki banyak manfaat untuk kehidupan manusia. Selain untuk pencegahan banjir, pohon juga sebagai paru-paru dunia karena dapat menyerap berbagai macam polusi dan menjadikan udara menjadi bersih,” pungkas Ernyasih.
Tips Jaga Diri dari Polusi
Di akhir perbincangan, dosen kelahiran 15 September 1980 ini memberikan tips menjaga diri saat kita sedang berada di wilayah yang tercemar polusi udara, Pertama, menggunakan masker saat keluar rumah. Masker dapat berfungsi sebagai penyaring udara yang masuk ke saluran pernapasan. Namun begitu, Ernyasih menghimbau untuk menggunakan masker yang berfungsi dengan baik, “Carilah yang berfungsi dengan baik, kita tahu bahwa penggunaan masker ini dapat meminimalisir partikel udara yang buruk yang masuk ke dalam saluran pernapasan dan carilah produk yang sesuai agar dapat memfiltrasi agar debu tidak masuk ke hidung, perlu tahu juga bahwa jangan gunakan masker berulang-ulang.”
Kedua, menjaga kesehatan tubuh dapat juga dilakukan dengan berolahraga teratur.
Ketiga, minum air 8 gelas per hari. Keempat, perbanyak makan sayur dan buah, serta hindari makanan cepat saji. (DN/KSU)
Refferensi website umj