30
Muhammadiyah memiliki gen literasi yang lahir dan tumbuh sejak berdiri pada 1912. Terbitnya majalah Suara Muhammadiyah edisi pertama dan konsisten hingga sekarang menjadi bukti nyata jejak genetik literasi Muhammadiyah.
Baca juga : LUKW UMJ Turut Dorong Peningkatan Kapasitas Wartawan Muhammadiyah
Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah Prof. Dr. Muchlas, MT., mengatakan gen literasi itu dibudayakan dengan membaca, menulis dan mendokumentasikan.
Hal itu disampaikannya saat pembukaan Festival Pers dan Literasi Muhammadiyah Aisyiyah di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabtu (24/08/2024).
Untuk mengetahui jejak literasi Muhammadiyah, MPI PP Muhammadiyah melakukan penelitian mendalam dan penelusuran jejak majalah Suara Muhammadiyah. Majalah terbitan edisi pertama tidak ditemukan di Indonesia, melainkan disinyalir ada di Leiden, Belanda.
Namun dari terbitan edisi kedua yang ditemukan di Indonesia, tim peneliti mencoba menarik mundur waktu untuk menemukan tanggal terbit majalah edisi pertama.
Maka ditemukanlah majalah Suara Muhammadiyah edisi pertama terbit di bulan Syawal tepatnya 13 Agustu 1915 Masehi. MPI PP Muhammadiyah kemudian mengusulkan pada PP Muhammadiyah agar menetapkan 13 Agustus sebagai Hari Pers Muhammadiyah.
“Ketua Umum kemudian memberikan saran agar menjadi Hari Pers dan Literasi Muhammadiyah. Ini akan terus digemakan setiap tahun karena Muhammadiyah dari asal usulnya memiliki tiga tradisi yaitu membaca, menulis dan mendokumentasikan,” katanya.
Usulan tanggal 13 Agustus sebagai Hari Pers dan Literasi Muhammadiyah akan dibahas pada Tanwir Muhammadiyah di Kupang pada November 2024 mendatang.
Meskipun belum disahkan oleh PP Muhammadiyah, akan tetapi gerakan literasi tidak berhenti tumbuh dan berkembang. Melalui kegiatan rutin Festival Pers dan Literasi Muhammadiyah Aisyiyah, insan cendekia dari persyarikatan berkumpul dan merawat tradisi literasi.
Pada 24 dan 25 Agustus 2024, kegiatan itu digelar di Edutorium UMS dengan kolaborasi apik dari MPI PP Muhammadiyah, Lembaga Budaya, Seni dan Olahraga (LBSO) PP Aisyiyah, Serikat Taman Pustaka, dan Media Afiliasi Muhammadiyah.
Pada pembukaan Festival Pers dan Literasi Muhammadiyah 2024 ini diadakan peluncuran karya yang diterbitkan oleh MPI PP Muhammadiyah.
Sebanyak lima buku diterbitkan yaitu Panduan Penulisan Sejarah Muhammadiyah, Panduan Inventarisasi Heritage Muhammadiyah, Haji Fachrodin, Sekali Muhammadiyah Tetap Muhammadiyah (Ir Soekarno), dan Derita Seorang Pemimpin (Djarnawi Hadikusumo).
Para peserta kegiatan merupakan utusan dari MPI Wilayah dan Daerah, LBSO Wilayah dan Daerah, pegiat literasi yang tergabung dalam Serikat Taman Pustaka dan jurnalis yang tergabung dalam Media Afiliasi Muhammadiyah.
Para peserta dibagi menjadi dua kelas yaitu kelompok media khusus untuk jurnalis dari Media Afiliasi Muhammadiyah serta Kelompok Taman Pustaka dan LBSO.
Mereka mengikuti rangkaian acara dengan sangat antusias karena dapat bertemu dengan sesama pegiat literasi untuk membangun komunitas dan media yang tumbuh secara organik di daerah masing-masing. Mereka juga berkesempatan mengunjungi Monumen Pers Nasional yang dikelola oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi.
Pada agenda Jambore Media Afiliasi Muhammadiyah, para jurnalis diberikan pemahaman dan penguatan lembaga bersama ahli, pakar dan praktisi media di antaranya Anggota Dewan Pers Dr. Asep Setiawan Direktur Lembaga Uji Kompetensi Wartawan Universitas Muhammadiyah Jakarta (LUKW UMJ) Dr. Tria Patrianti.
Narasumber lainnya yaitu Ketua Ikatan Jurnalis Indonesia (IKAJI) Rommy Fibri, Direktur TV Muhammadiyah Dr. Makroen Sanjaya, Direktur Eco Bhinneka Hening Parlan, Jurnalis Kompastv.com Deni Muliya Barus, dan lain-lain.
Sementara itu para pegiat literasi dari kelompok Taman Pustaka mendapatkan banyak pengalaman bersama pegiat literasi dari berbagai daerah. Mereka juga melakukan Tour Muhammadiyah Heritage in Surakarta.
Agenda semakin semarak dengan adanya Malam Budaya Literasi yang dimeriahkan oleh penampilan budayawan, musisi, dan cerpenis Muhammadiyah mulai dari Kiai Cepu, Mustofa W Hasyim, dan lainnya.
Hawa literasi sangat terasa ditambah dengan pameran buku dan arsip Muhamadiyah di sekitar lokasi Festival Pers dan Literasi Muhammadiyah Aisyiyah 2024.
Editor : Dian Fauzalia
UMJFEED