33
Dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) mendampingi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam mengelola produk berbasis Green Economy di Gedung Muhammadiyah Civilization Center pada 4-5 September 2024.
Baca juga : UMJ Dukung Inkubasi Bisnis Berbasis Kompetisi bagi Pelaku Ekraf di Kawasan Pariwisata Borobudur
Pendampingan dilakukan oleh Dosen yang tergabung dalam Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) UMJ yaitu Dr. Endang Rudiatin, M.Si., Dessy Iriani, SP., M.Si., dan Irhamni Rahman, S.Hum., M.Kesos. yang bekerja sama dengan Indonesia Small Medium Enterprises Association (ISMEA) serta Skyeats Smesco.
Tim PkM tersebut merupakan salah satu tim UMJ yang memenangkan hibah penelitian Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbutristek) Tahun 2024.
Terdapat dua kegiatan yang dilaksanakan, yaitu Pendampingan Sertifikasi UMKM dan Pengolahan Produk Berbasis Green Economy, dan Pendampingan Pengolahan Produk Berbasis Green Economy “Dari Sampah Makanan Menjadi Kompos”.
Pendampingan sertifikasi UMKM dilakukan untuk memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM dalam proses pengajuan dan pemenuhan sertifikasi yang diperlukan sesuai dengan standar yang berlaku. Selain itu, melakukan sosialisasi serta mengedukasi UMKM dalam mengadopsi praktik produksi berbasis Green Economy.
Kegiatan tersebutterdiri dari beberapa tahapan yaitu pelatihan keamanan pangan, pengolahan limbah produksi, sertifikasi produk, dan evaluasi. Peserta juga diberikan pemahaman mendalam mengenai pentingnya keamanan pangan, mulai dari standar yang harus dipenuhi hingga langkah-langkah teknis yang diperlukan.
Terlebih, peserta diperkenalkan dengan teknologi retort yang dapat membantu menjaga keamanan pangan dan untuk memperpanjang usia suatu produk di suhu ruang tanpa penambahan alat bantu dan tanpa bahan pengawet.
Saat menjadi narasumber, Endang Rudiatin selaku Ketua Tim PkM DRTPM UMJ menjelaskan, konsep green economy diperkenalkan sebagai cara untuk mengurangi dampak lingkungan dalam proses produksi seperti pengurangan penggunaan bahan kimia berbahaya, pengelolaan limbah, dan penggunaan energi yang lebih efisien.
“Kami ingin memastikan bahwa produk-produk UMKM tidak hanya aman untuk dikonsumsi, tetapi juga diproduksi dengan cara yang ramah lingkungan. Sertifikasi keamanan pangan adalah langkah penting untuk meningkatkan kepercayaan konsumen, sementara penerapan Green Economy akan membawa nilai tambah bagi produk-produk UMKM di pasar global,” katanya.
Ia berharap, program tersebut dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi pelaku UMKM dalam meningkatkan kualitas produk, serta memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.
“Dengan pendampingan intensif ini, diharapkan UMKM mampu menembus pasar yang lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional,” ucap Dosen FISIP UMJ itu di Ruang Rapat Lantai 3, Gedung Muhammadiyah Civilization Center UMJ, Rabu (04/09/2024).
Teknologi untuk keamanan pangan diarahkan pada penggunaan packing, yang berpengaruh besar pada sertifikasi keamanan pangan.
“Packing tersebut yang tahan lama, bebas bakteri, dan aman bagi kesehatan pembeli karena menggunakan alumunium foil sehingga tidak mudah tercemar,” tutur Endang saat diwawancarai di Gedung Muhammadiyah Civilization Center UMJ, Kamis (05/09/2024).
Setelah itu, pendampingan pengolahan sampah makanan jadi kompos digelar untuk mengajak pelaku UMKM agar mulai peduli terhadap packing makanan dan minuman.
Pada pendampingan, terdapat pelatihan menggunakan mesin khusus yang bisa mengubah sampah kuliner dari pangan organik menjadi kompos. Menurutnya, kompos ini yang dipakai untuk tanaman dan membantu pelaku UMKM dan menghasilkan pemasukan tambahan.
“Jadi yang dinamakan daur ulang adalah menghasilkan limbah seminimal mungkin dan bisa menjadi income,” terangnya.
Di kesempatan yang sama, Rahma Sofyanti, salah satu peserta yang mengikuti pendampingan mengelola produk berbasis Green Economy mengatakan, banyak hal yang dipelajari terkait wirausaha, baik dari cara mengelola makanan, pengolahan makanan lebih awet, dan penggunaan bahan-bahan yang aman dikonsumsi.
“Selain itu, saya juga dapat mengetahui alat daur ulang untuk mengubah makanan sisa menjadi bahan yang bermanfaat dan tidak mencemari lingkungan sekitar,” pungkas Mahasiswa Prodi Kesos FISIP UMJ itu.
Editor: Dinar Meidiana
UMJFEED