17
Dosen Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta (SPs UMJ), memberikan edukasi seputar zakat, infak, sedekah, dan wakaf pada warga Bojong Kulur, Bogor, Rabu (11/09/2024).
Baca juga : Dosen UMJ Dampingi UMKM Kelola Produk Berbasis Green Economy
Edukasi bertajuk “Kajian Ziswaf dan Pelatihan UMKM Menjadi Entrepreneur Sukses dalam Pemberdayaan Masyarakat di Desa Bojong Kulur-Bogor” ini berlangsung di Masjid Al-Fath Vila Nusa Indah III.
Sebanyak 150 peserta yang merupakan warga di lingkungan Bojong Kulur antusias mengikuti rangkaian pelatihan. Kepala Desa Bojog Kulur Firman Riansyah, SE., menyambut baik program kegiatan tersebut karena menurutnya, Bojong Kulur memiliki potensi Ziswaf.
Desa dengan jumlah 20 ribu kepala keluarga ini memiliki potensi ziswaf mencapai 2,2 miliar selama bulan Ramadan dari penduduk muslim dengan persentase 90 persen.
Sementara itu pada hari raya iduladha, potensi penerimaan dan penyaluran hewan kurban mencapai 10,6 miliar.
“Dengan semua potensi ini, Desa Bojong Kulur dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Asal pengelolaan semua potensi ekonomi umat ini tepat, amanah, dan terhimpun dalam satu kesatuan Langkah,” ungkap Firman.
Sebagaimana dosen Fakultas Agama Islam (FAI) UMJ Dr. H. Zainal Arif, Lc., MA., saat menyampaikan pemaparan. Zainal menyatakan, Ziswaf menjadi salah satu instrumen mencapai perekonomian berkeadilan dan mengurangi kesenjangan antara yang kaya dan miskin.
Sementara itu, Ketua Muhammadiyah Center for Entrepreneurship and Business Incubator (MCEBI) Dr. Endang Rudiatin, M.Si., menekankan pentingnya produk halal. Menurutnya, Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia tidak dapat mengabaikan hal itu.
Narasumber lainnya yaitu praktisi creator digital Kukuh Setiawan, M.Pd. memberikan pengetahuan dan pelatihan pada warga Bojong Kulur dalam memperkenalkan produk.
Kukuh yang juga alumni Prodi Magister Teknologi Pendidikan SPs UMJ ini mengajak peserta membuat konten media sosial Instagram, Facebook dan Tiktok.
Ketua tim program Pengmas Dr. Zulfitria Zaidir, M.Pd., menerangkan, kegiatan ini dalam rangka implementasi caturdarma PTMA (Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah).
Pada kesempatan itu kedua pihak yaitu Tim Pengmas dan Kepala Desa Bojong Kulur berdiskusi terkait tindak lanjut dari kegiatan tersebut.
Diskusi menghasilkan beberapa inisiasi seperti pembentukan Badan Ziswaf di setiap DKM (Dewan Kemakmuran Masjid), pendampingan UMKM, pasar halal, hingga pengelolaan sampah.
“Selanjutnya kami merencanakan kerja sama dengan MCEBI untuk melakukan pendampingan produk halal UMKM di Bojong Kulur,” ungkapnya.
Tindak lanjut itu merupakan hasil dari diskusi antara Tim Pengmas dan Kepala Desa Bojong Kulur. Selain itu, Zulfitria juga mewakili Tim Pengmas menyampaikan rekomendasi bagi perangkat desa agar dapat melanjutkan studi.
“Kami merekomendasikan para aparatur desa melanjutkan studi di UMJ khususnya Prodi Kebijakan Publik yang dibutuhkan dalam pekerjaan mereka,” ungkapnya.
Kegiatan ini merupakan program Pengmas yang mendapatkan pendanaan hibah dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UMJ.
Editor : Dian Fauzalia
UMJFEED