52
Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta (FAI UMJ) mengikuti kegiatan workshop kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE) yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Program Studi Pendidikan Agama Islam (PPPAI). Acara tersebut diadakan selama empat hari di Hotel Morazen Yogyakarta (5-7/09/24).
Baca juga : UMJ Berkomitmen Terapkan Kurikulum Berbasis OBE
Dosen tersebut adalah Wakil dekan I FAI UMJ Dr. Busahdiar, MA dan Ketua Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI) Dr. Adlan Fauzi Lubis. M.Pd.I. Workshop ini diikuti dalam rangka meningkatkan kualitas akreditasi unggul dalam lingkup nasional dan akreditasi internasional.
Workshop Kurikulum OBE (Outcome-Based Education) Pendidikan Agama Islam (PAI) ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang implementasi kurikulum berbasis capaian yang efektif, khususnya dalam merespon kebijakan terbaru yang diatur dalam Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023.
Dr. Adlan menyampaikan bahwa untuk mempersiapkan akreditasi PAI agar mendapat predikat unggul tahun ini, maka ini merupakan peluang bagi prodi untuk mengumpulkan informasi terkait dengan kurikulum berbasis OBE.
“Bahwa ke depannya prodi PAI akan mencoba akreditasi internasional yang dimana syarat khususnya harus menggunakan kurikulum berbasis OBE. Misalkan akreditasi internasional seperti AUN-QA, FIBAA, ASIIN, dll,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Busahdiar mengatakan bahwa prodi PAI FAI UMJ sudah berbasis OBE sejak tahun 2O21 dimana Instrumen Kurikulumnya sudah berpedoman pada program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang terdiri dari sebelas hal.
“Sebelas hal tersebut antara lain, identitas prodi, evaluasi Kurikulum dan Tracer Study, landasan perancangan dan pengembangan kurikulum, keempat, rumusan visi, misi, tujuan, strategi, dan University Value. Penetapan bahan kajian, pembentukan mata kuliah dan penentuan bobot SKS, matrik dan peta kurikulum, Rangcangan Pembelajaran Semester (RPS), rencana implementasi hak belajar maksimum tiga semester di luar Prodi, dan manajemen serta mekanisme pelaksanaan kurikulum,” ujarnya.
Dalam workshop ini, para peserta akan dibekali dengan pengetahuan mengenai prinsip-prinsip dasar OBE, metodologi perancangan kurikulum yang berorientasi pada hasil belajar, serta bagaimana menerapkan kerangka kurikulum ini secara praktis dalam konteks Pendidikan Agama Islam.
Pada sesi selanjutnya peserta diajak untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang yang muncul dari penerapan Permendikbudristek (Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi) serta strategi untuk mengatasi lembaga pendidikan masing-masing.
Hambatan dalam implementasi kurikulum OBE tujuannya adalah agar para dosen dapat menyusun dan menerapkan kurikulum yang tidak hanya sesuai dengan peraturan baru, tetapi juga mampu menghasilkan lulusan yang kompeten dan berdaya saing tinggi sesuai dengan kebutuhan zaman.
Editor : Budiman
UMJFEED