51
Sebanyak 14 mahasiswa arsitektur lolos seleksi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Riset Keilmuan. Program ini bertajuk Riset Centre of Housing (RECEH), yang merupakan kolaborasi antara UMJ dengan tujuh perguruan tinggi.
Baca Juga : Mahasiswa Arsitektur UMJ Studi Ekskursi ke Singapura dan Malaysia
Ketujuh perguruan tinggi itu ialah Universitas Indonesia (UI) Universitas Brawijaya (UB), Universitas Indraprasta PGRI (UNINDRA), Universitas Persada Indonesia Y.A.I (UPI YAI), Universitas Pancasila (UP), Universitas Bina Nusantara (BINUS) dan Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN).
Dalam konteks urbanisasi yang semakin pesat, kebutuhan akan hunian yang layak dan terjangkau menjadi salah satu tantangan utama yang dihadapi masyarakat. Dengan tema “The Adaptive Reuse Housing Unit for Middle Class & Income” (TAHU MICIN), mahasiswa akan merasakan berfikir solusi inovatif dalam menciptakan ruang tinggal yang tidak hanya memenuhi kebutuhan fungsional, tetapi juga berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Harapannya proyek RECEH TAHU MICIN dapat menjawab tantangan ini dengan mendalami konsep pemanfaatan kembali bangunan yang ada, mengubah struktur yang tidak terpakai menjadi hunian yang nyaman. Ini tidak hanya mengurangi pemborosan sumber daya, tetapi juga melestarikan nilai sejarah dan budaya dari bangunan tersebut.
Mahasiswa yang terlibat dalam program ini akan menjalani berbagai kegiatan, mulai dari riset lapangan, desain, hingga presentasi proyek. Mereka akan berkolaborasi dengan mahasiswa dari universitas lain.
Harapannya kerja sama ini dapat memperkuat jaringan akademis dan profesional mahasiswa, serta meningkatkan kualitas hasil riset. Proyek ini akan berlangsung selama satu semester setara dengan 20 sks.
ke 14 mahasiswa tersebut antara lain Fikri al fazri, Syayidah najwa sania, Abrar, Deanti mifta hasyanah, Fariz amin, Ahmad lutfi triputra asri, Raka juliansyah, Syifa nur fauziah, Danyah sami ali bin ghanem, Intan nurrahmah, Sholahuddin al ayubi, Ahila shofiqoh, Muhammad faiq an nazmi dan Muhammad Raufal Islamy.
Salah satu mahasiswa yang terlibat, Ahmad Lutfi Triputra Asri, menguaku sangat antusias. Menurutnya ini adalah kesempatan belajar yang sangat bagus.
“Ini adalah kesempatan bagi kami untuk belajar dari satu sama lain bahkan bersama mahasiswa dari universitas lain. Dari sini kami berbagi ide-ide kreatif. Saya percaya, melalui kerja sama ini, kami dapat menciptakan solusi inovatif dan dapat terimplementasikan di lapangan,” katanya.
Program RECEH TAHU MICIN
Program ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi dan mendukung inovasi di bidang arsitektur.
Dengan dukungan penuh dari seluruh universitas yang bekerja sama, harapannya program ini dapat memberikan dampak positif bagi mahasiswa dan masyarakat luas yang membutuhkan solusi perumahan yang lebih baik.
Sebagai langkah awal, mahasiswa akan melakukan penelitian terkait kondisi perumahan atau bangunan di berbagai wilayah. Hasil penelitian akan menjadi data demografis dan kebutuhan spesifik masyarakat.
Setelah itu, mereka akan merancang prototipe dan akan melakukan presentasi kepada para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah dan pengembang.
Keberhasilan ini juga menunjukkan komitmen UMJ dalam mencetak arsitek yang tidak hanya kompeten, tetapi juga peka terhadap isu-isu sosial dan lingkungan.
Harapannya program RECEH TAHU MICIN dapat menjadi inspirasi bagi institusi pendidikan lainnya untuk mengembangkan program serupa. Demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui arsitektur yang berkelanjutan dan inklusif.
Dengan langkah ini, UMJ semakin menegaskan posisinya sebagai salah satu perguruan tinggi terdepan dalam inovasi pendidikan dan penelitian di Indonesia.
Editor: Dinar Meidiana
UMJFEED